> >

Dinyatakan Meninggal, tapi Jantung Anne Heche Masih Berdetak, Ini Alasannya

Selebriti | 13 Agustus 2022, 12:11 WIB
Anne Heche dinyatakan menderita cedera otak yang parah dan dalam kondisi kritis. (Sumber: Jordan Strauss/Invision/AP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jantung aktris Amerika Serikat, Anne Heche, disebut masih berdetak meski sudah dinyatakan meninggal pada Sabtu (13/8/2022).

Diketahui, aktris yang bermain dalam film "Psycho" (1998) itu mengalami mati otak dan dinyatakan meninggal dunia secara hukum menurut hukum California.

Seorang perwakilan mengatakan bahwa peralatan yang menopang kehidupan Heche sebelumnya belum dicabut. Hal inilah yang membuat jantung Anne Heche masih berdetak.

Baca Juga: Anne Heche Meninggal Dunia di Usia 53 Tahun

Sumber mengatakan bahwa petugas medis akan melakukan asesmen organ untuk menilai apakah organ tubuh Anne Heche dapat didonorkan.

Petugas medis yang datang juga menilai kecocokan organ Heche untuk dilakukan transplantasi kepada penerima donor.

“Dia dinyatakan mati otak tadi malam tetapi tetap menggunakan alat bantu hidup untuk donasi organ,” kata perwakilan Heche, Holly Baird, Jumat (12/8/2022), seperti dilaporkan Inside Nova

Dengan alat bantu kehidupan tersebut, jantung Heche pun masih berdetak.

Perwakilan tersebut juga menyebutkan bahwa Anne Heche sudah lama ingin mendonorkan organnya kepada orang lain yang membutuhkan.

Sumber lain menyebutkan bahwa rencananya, petugas medis akan melepas ventilator pada hari berikutnya.

Baca Juga: Usai Kecelakaan, Anne Heche Kritis dan Alami Mati Otak, Keluarga: Tidak Banyak Harapan untuk Hidup

Seperti diberitakan sebelumnya, Anne Heche mengalami kecelakaan pada Jumat, 5 Agustus 2022 saat mengendarai Mini Cooper-nya di kawasan Mar Vista di Los Angeles.

Heche langsung dilarikan ke Grossman Burn Center di West Hill Hospital. Heche mengalami koma setelah divonis menderita cedera otak anoxic parah.

Setelah beberapa hari koma, Anne Heche pun menghembuskan napas terakhirnya.

Putra sulung Heche, Homer Laffoon, mengeluarkan pernyataan berkabung atas kematian ibunya.

“Hari ini saudaraku Atlas dan aku kehilangan ibu kami. Setelah enam hari perubahan emosi yang luar biasa, saya ditinggalkan dengan kesedihan yang dalam dan tanpa kata,” kata Laffoon dan Atlas.

“Semoga ibuku bebas dari rasa sakit dan mulai mengeksplorasi apa yang ingin aku bayangkan sebagai kebebasan abadinya,” imbuhnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Inside Nova


TERBARU