> >

Sering Jadi Hadiah Hari Valentine, Benarkah Cokelat Mampu Meningkatkan Gairah Seks?

Lifestyle | 14 Februari 2022, 06:41 WIB
Cokelat yang sering menjadi hadiah saat Hari Valentine dianggap sebagai makanan yang bisa meningkatkan gairah seks atau libido. Benarkah?(Sumber: Pexels/Lisa Fotios)

SOLO, KOMPAS.TV - Cokelat menjadi hadiah yang paling umum diberikan kepada pasangan ketika Hari Valentine. Namun, benarkah cokelat bisa meningkatkan gairah seks atau libido?

Bulan Februari dikenal sebagai bulan penuh kasih sayang karena setiap tanggal 14 selalu diperingati sebagai Hari Valentine.

Hari Valentine identik dengan memberikan hadiah kepada orang tersayang, baik barang maupun makanan.

Salah satu makanan yang sering diberikan ketika Valentine adalah cokelat.

Rasanya yang enak dan manis serta harganya yang tidak terlalu mahal, membuat kudapan ini jadi favorit banyak orang.

Namun, bagi sebagian orang, ada yang mempercayai bahwa cokelat mampu meningkatkan gairah seks atau disebut afrodisiak.

Dilansir dari The New York Times, anggapan tersebut sudah dipercaya sejak zaman suku Aztec yang mengaitkan biji kakao dengan hasrat seksual.

Kaisar Montezum, Kaisar yang terkenal di kekaisaran Aztec juga memercayai konsumsi kacang dalam jumlah berlebih dapat memicu gairah.

Lantas benarkah cokelat mempu meningkatkan gairah seks atau libido saat dikonsumsi?

Baca Juga: Sambut "Valentine" dengan Kue Cokelat Berlapis Emas 24 Karat, Harga Mulai Rp 200 Ribuan Saja!

Kandungan dalam Cokelat

Pada era moderen saat ini, para ilmuwan menganggap kualitas cokelat sebagai afrodisiak dipengaruhi dari dua zat, triptofan dan phenyletylamine.

Triptofan adalah bahan penyusun serotonin, zat kimia otak yang terlibat dalam gairah seksual.

Sementara phenylethylamine, merupakan stimulan yang berhubungan dengan amfetamin. Zat ini akan dilepaskan otak saat orang jatuh cinta.

Namun sebagian besar peneliti percaya bahwa jumlah zat ini dalam cokelat terlalu kecil untuk meningkatkan efek libido.

Hasil studi yang mencari hubungan langsung antara konsumsi cokelat dan gairah seksual yang meningkat mengatakan tak menemukan satu pun korelasi.

Terbukti Tidak Efektif Meningkatkan Gairah Seks

Studi yang diterbitkan pada beberapa tahun belakangan di jurnal Sexual Medicine, mengamati secara khusus wanita, yang dianggap lebih sensitif terhadap efek cokelat.

Para peneliti dari Italia, mengambil dan menganalisa sampel acak sebanyak 163 wanita dewasa dengan usia rata-rata 35 tahun.

Penelitian ini mengatakan jika tidak menemukan perbedaan signifikan antara tingkat gairah atau tekanan seksual yang dialami sampel ini.

Para wanita tersebut dihimbau secara teratur mengonsumsi satu porsi cokelat sehari.

Baca Juga: Arab Saudi Jelang Valentine, Produk Warna Merah Bertebaran di Pusat Belanja Tanpa Kata Valentine

Mereka pun yang mengonsumsi tiga porsi cokelat juga tak mengalami efek dalam hal gairah seksual apapun.

Studi ini menyimpulkan jika cokelat tidak memiliki kualitas afrodisiak.

Tapi dianggap mempunyai efek meningkatkan gairah seks secara psikologis, bukan fisiologis.

Cokelat Meningkatkan Energi, Tidak Meningkatkan Gairah Seks

The New York Times, melansir dari Brandeis University, juga turut menyatakan hal yang senada.

Tak ada bukti yang konkret jika coklat masuk dalam kategori afrodisiak.

Justru cokelat malah bisa meningkatkan energi karena memiliki kandungan kafein dan gula.

Jadi anggapan tentang coklat yang disebut afrodisiak, ternyata hanyalah mitos belaka.

Sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa cokelat mengandung senyawa yang bisa meningkatkan libido atau gairah seks saat dikonsumsi.

Baca Juga: Pas untuk Valentine Bersama Pasangan, Intip 7 Destinasi Wisata Romantis Ini

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU