> >

Adian Napitupulu Sebut Semua Direksi dan Komisaris BUMN Titipan, Jumlahnya 6.000 Sampai 7.200 Orang

Bumn | 23 Juli 2020, 22:30 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ketika ditemui di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). (Sumber: (KOMPAS.com/Devina Halim))

JAKARTA, KOMPAS TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Adian Napitupulu, menyebut jabatan direksi dan komisaris di semua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan titipan.

Jumlah ‘orang titipan’ yang disebut Adian itu bahkan tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai 6.000 sampai 7.200 orang.

Ribuan orang tersebut, kata dia, ditempatkan dari mulai perusahaan induk, anak perusahaan, hingga cucu perusahaan BUMN.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Digugat Serikat Pekerja Pertamina karena Dianggap Melawan Hukum

“Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," kata Adian di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/7).

Munculnya angka 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu sebenarnya berasal dari pernyataan Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin pada Maret lalu. 

Jumlah komisaris dan direksi BUMN tersebut tersebar dari induk hingga cucu yang berjumlah sekitar 1.000 sampai 1.200 perusahaan.

Namun demikian, Adian tidak menjelaskan titipan dari pihak mana orang-orang yang kini duduk di posisi strategis perusahaan pelat merah tersebut.

Baca Juga: Kenapa Adian Napitupulu Mempersoalkan Pengangkatan Komisaris BUMN oleh Erick Thohir?

Dia hanya mengatakan, pemilihan direksi dan komisaris BUMN tak pernah melalui sebuah lowongan atau lelang jabatan. Artinya, tidak setiap orang memiliki akses untuk menduduki jabatan tersebut.

Karenanya, dia mengatakan orang yang duduk di jabatan strategis itu sudah pasti melalui jalur titipan dan dibawa oleh orang tertentu.

"Enggak ada lowongan kerjanya. Dibutuhkan lowongan BUMN A, membutuhkan komisaris dan direksi. Yuk ramai-ramai melamar yuk. Enggak ada," ujar Adian.

“Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?”

Baca Juga: Ahok: Dirut Pertamina Tak Perlu Lagi dari BUMN Lain

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU