> >

RK Soal Opsi "Suntik Mati" Agro Parahyangan: Dahulukan Proyek Baru dan yang Cepat

Ekonomi dan bisnis | 21 Desember 2022, 07:20 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (kiri) seusai menghadiri Acara West Java Annual Meeting (WJAM) Jabar 2022, di Kabupaten Bandung, Senin (19/12/2022). Ia menyebut KCJB punya prioritas didahulukan karena bisa mengangkut penumpang lebih cepat dari Agro Parahyangan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah masih mengkaji opsi "suntik mati" KA Argo Parahyangan karena ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Namun menurutnya, KCJB punya prioritas didahulukan karena bisa mengangkut penumpang lebih cepat dari Agro Parahyangan.

"Jadi, semua keputusan-keputusan ini, akan dievaluasi plus-minus-nya, jadi jangan dikritisi dulu sekarang, karena kan belum di lakukan. Nanti setelah dilakukan kalau ternyata argumennya tidak terbukti, atau memang keliru kan tinggal direvisi ulang," kata Ridwan Kamil kepada media di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

"Tapi poinnya (perlu) dipahami bahwa itu kan dua urusan yang sama, mengangkut penumpang Jakarta-Bandung, (jadi) ada 2 pilihan, tentu kan kita dahulukan proyek baru yang memang lebih melayani masyarakat dengan lebih cepat," sambungnya.

Mengenai harga tiket kereta cepat yang lebih mahal dari Argo Parahyangan, Ridwan Kamil menilai harga tersebut masih kompetitif.

Untuk tiga tahun pertama, harga tiket kereta cepat adalah Rp250.000 sampai tujuan Padalarang.

Untuk masuk ke kota Bandung, penumpang akan diantar menggunakan kereta feeder atau pengumpan. Total perjalanan adalah 1 jam.

Baca Juga: Luhut Sebut Kecelakaan Proyek Kereta Cepat karena Human Error, Pastikan Tetap Selesai di 2023

Sedangkan Argo Parahyangan, tiket kelas eksekutif adalah Rp170.000 dan penumpang langsung diantar ke dalam Kota Bandung. Waktu tempuhnya adalah 3 jam.

"Nanti di bulan Juni 2023 angka segitu mah relatif terjangkau ya. Boleh dibandingkan yang penting mah ekonomi bergerak dengan baik sesuai dengan yang diharapkan," tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribun Jabar


TERBARU