> >

Minta Jajarannya Hati-hati Ambil Kebijakan, Jokowi: Salah Sedikit Bisa Berdarah-Darah

Ekonomi dan bisnis | 21 November 2022, 13:59 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan sembako kepada pedagang di Pasar Malang Jiwan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022). Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh jajarannya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Lantaran saat ini kondisi ekonomi dan geopolitik dunia sedang berada dalam ketidakpastian. 

Jika salah sedikit saja mengambil kebijakan, apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, bisa membuat perekonomian Indonesia "berdarah-darah", seperti Inggris. 

“Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah dan itu sudah ada contohnya. Saya kira saudara-saudara tahu. Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy hasilnya bisa ke mana-mana," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2022 di Solo, Jawa Tengah, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (21/11/2022). 

"Ini lah yang kita tidak mau. Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini,” katanya. 

Baca Juga: Suram, Ekonom Sebut PHK Massal di Perusahaan Teknologi Masih Akan Berlanjut

Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan agar tidak membuat kebijakan yang salah, adalah dengan turun langsung ke lapangan. Hal itulah yang membuat Jokowi sering blusukan, ke pasar-pasar tradisional misalnya. 

Sebelum membuka Munas HIPMI, Jokowi memang menyempatkan diri berkunjung ke salah satu pasar di Boyolali. 

 

“Kenapa setiap hari, hampir setiap minggu, saya masuk ke pasar-pasar. Baru saja tadi pagi saya juga masuk ke pasar di Boyolali, saya cek harga-harga yang naik apa, harga yang stabil apa. Supaya kita dapat feeling-nya. Jangan keliru kita membuat kebijakan,” ungkap Jokowi.

Joko Widodo menyampaikan neraca perdagangan Indonesia selama 30 bulan berturut-turut selalu surplus. Sementara di negara lain hal serupa tidak terjadi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :

Tag

TERBARU