> >

Cerita Korban Banjir Aceh Timur: Sawah Jadi Lautan, Memulai dari Awal Lagi bagi Petani Berat

Ekonomi dan bisnis | 7 Oktober 2022, 12:18 WIB
Seorang anak duduk di atas tutup tong plastik saat banjir di Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (6/10/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

BANDA ACEH, KOMPAS.TV – Krueng (sungai) Arakundo yang berada di Desa Lhok Seuntang, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur , Aceh meluap karena hujan deras dalam beberapa hari. Sawah dan tambak seluas 80 hektar di kawasan itu pun tergenang.

Majid (52), warga Desa Lhok Seuntang, Selasa (4/1/2022), hanya bisa pasrah menyaksikan sawahnya tergenang banjir. Benih padi juga raib terbawa arus banjir. Padahal, ini sudah masuk masa tanam.

Sawah miliknya dengan luas 0,5 hektar adalah satu-satunya sumber penghidupan utama keluarganya.

Majid memperkirakan rugi Rp 2 juta lebih. Kerugian itu dari biaya beli benih, pupuk, ongkos bajak, dan perlengkapan menghalau tikus.

Sawah itu akan digarapnya kembali jika banjir sudah reda. Namun demikian, Majid harus kembali mengeluarkan modal membeli benih dan pupuk.

Baca Juga: Banjir di Aceh Utara: Puluhan Ribu Orang Mengungsi, Sawah Jadi Lautan, dan Ternak Hilang

“Mudah-mudahan ada bantuan benih dan pupuk dari pemerintah. Memulai dari awal lagi, bagi petani di sini berat,” ungkapnya, dilansir dari Kompas.id.

Diketahui, persawahan milik warga Desa Lhok Seuntang, sejak Minggu (2/1/2022) hingga Selasa (4/1/2022), berubah menjadi lautan air.

Petani jelas rugi. Sebagian sawah baru saja ditanam. Kini, batang padi muda terendam, tidak ada harapan selamat. Tambak ikan dan udang yang nyaris panen juga tak luput dari genangan banjir.

“Ikan di tambak sudah ke laut dibawa banjir,” ujar Majid.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.id


TERBARU