> >

Zulhas Sebut Migor Curah Kemasan Sederhana Rp14.000 Bisa Masuk Supermarket

Kebijakan | 22 Juni 2022, 15:33 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi warung pangan di bilangan Klender Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022), untuk memastikan ketersediaan minyak goreng Rp14.000 per liter. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, minyak goreng curah yang dibungkus kemasan sederhana, bisa saja masuk ke supermarket. Hal itu memudahkan masyarakat dalam membeli bahan pokok dengan murah.

Saat ini, migor curah masih dibungkus plastik biasa dan hanya tersedia di pasar tradisional serta warung warga. Harganya juga masih beragam.

Menurut Zulhas, jika sudah dikemas sederhana, harga migor curah bisa sesuai harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp14.000 per liter.

"Kalau sudah dikemas dengan pengemasan yang baik, harga ditulis Rp14.000. Kalau sudah kemasan, pasarnya akan lebih luas, bisa masuk di supermarket-supermarket," kata Zulhas kepada wartawan usai mengunjungi Pasar Klender Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Ia menjelaskan, saat ini migor curah yang harganya sesuai HET baru bisa didapatkan di toko atau warung yang menjadi mitra Warung Pangan (WP).

Baca Juga: Pedagang ke Mendag: Jelang Iduladha dan Ada Wabah PMK, Harga Daging Sapi Tembus Rp150.000/Kg

WP dikembangkan oleh BUMN pangan ID Food dan saat ini sudah terdapat 13.968 toko atau warung pangan yang bekerja sama untuk mendistribusikan migor curah murah.

"Kalau curah, toko semacam minimarket enggak mau jual, tapi kalau sudah dikemas, mereka akan mau. Jadi akan lebih banyak lagi. Makanya doakan insyaallah dua minggu, minyak Rp14.000 ada di mana-mana, tidak akan menjadi isu lagi, karena sudah tersedia dengan baik," tuturnya.

Untuk menjamin pasokan migor murah, pemerintah menyiapkan 300.000 ton minyak goreng per bulan. Jumlah tersebut masih lebih banyak dari total kebutuhan konsumsi minyak goreng masyarakat per bulannya.

Saat ini proses produksi minyak goreng kemasan sederhana sedang dalam tahap penerbitan izin edar dari Badan POM RI. Setelah izin edar diterbitkan, produsen bisa langsung memproduksi minyak goreng kemasan sederhana.

Baca Juga: Emak-emak Curhat ke Zulhas: Jarang Masak Sejak Minyak Goreng Mahal

Sebelumnya, Zulhas mengatakan, minyak goreng curah yang saat ini dikemas dalam plastik biasa, kurang sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Pihaknya akan menggantinya dengan kemasan sederhana.

Selain lebih sehat, minyak goreng dalam kemasan sederhana juga untuk meminimalisir potensi kebocoran pasokan pihak yang tak bertanggung jawab.

"Minyak curah ini problem distribusinya pakai jerigen, kalau jerigen itu dipindahkan, ya sudah, yang 2 liter enggak kebagian. Jadi peluang bocornya besar," ujar Zulhas.

"Tapi kalau sudah di-packing kemasan 1 liter dengan sederhana kan lebih bagus. Apalagi kalau pakai tangki 6.000 liter, itu kalau belok (pasokannya diselewengkan)? Kan ada packing sederhana, itu juga enggak sehat kalau pakai plastik biasa," sambungnya.

Baca Juga: Satgas BLBI Sita Properti dan Terima Dana dari Peminjam BLBI Total Rp41 Triliun

Ia menambahkan, minyak goreng dalam kemasan sederhana juga akan memudahkan proses distribusinya. Namun memang ada tambahan biaya produksi Rp500 untuk kemasan sederhana.

Kemendag pun akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, agar biaya pengemasan itu tidak membebani pedagang.

"Kan sudah untung kecil, enggak mungkin pedagang dibebani. Nah, makanya itu yang kita pikirin, kita mau rapat dulu, darimana dana yang Rp500 itu," ucapnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU