> >

Harga BBM di AS Pecah Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ekonomi dan bisnis | 20 Mei 2022, 15:27 WIB
Menurut data terkini, California masih akan mencatat harga rata-rata bensin tertinggi di negara tersebut dengan 6,061 dolar AS per galon, dan Mono County, salah satu wilayah di negara bagian berjuluk Golden State tersebut, melaporkan harga tertinggi nasional di angka 7,058 dolar AS per galon. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Amerika Serikat mencatatkan harga BBM tertinggi sepanjang sejarah, di tengah kenaikan harga minyak dunia. Harga rata-rata nasional untuk bensin tanpa timbal di AS kini mencapai 4,589 dollar AS per galon atau sekitar Rp66.999 (asumsi kurs Rp14.600) pada Kamis (19/5/2022) waktu setempat.

Sedangkan 1 galon sama dengan 3,78 liter. Itu berarti, harga BBM di AS saat ini sebesar Rp17.724 per liter. Masih lebih tinggi dari harga rata-rata BBM di Indonesia.

Mengutip dari Antara, Jumat (20/5/2022), harga BBM di AS saat ini naik tajam dibanding waktu yang sama tahun lalu, yang sebesar 3,043 dollar AS per galon.

Menurut data terkini yang dirilis oleh American Automobile Association (AAA), California masih menjadi wilayah dengan harga rata-rata bensin tertinggi di negara bagian tersebut dengan 6,061 dolar AS per galon.

Baca Juga: Ekspor CPO Dibuka Lagi, GAPKI: Eropa, India, Pakistan Ucapkan Terimakasih

Bahkan di salah satu wilayah California, yaitu Mono County, melaporkan harga tertinggi nasional di angka 7,058 dolar AS per galon.

Ini menjadi kali pertama dalam sejarah bahwa harga rata-rata untuk bensin reguler di California menembus angka 6 dolar AS per galon. Harga bensin terakhir di negara bagian tersebut melonjak tajam dari 4,144 dolar AS setahun lalu, dan sekitar 5,853 dolar AS hanya sepekan lalu.

Kenaikan juga terjadi di Georgia, Kansas, dan Oklahoma yang selama ini harga rata-rata bensinnya di bawah 4 dolar AS per galon.

Menurut pihak AAA, lonjakan harga bensin tersebut disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah. Harga BBM di AS diprediksi masih bisa lebih tinggi lagi, dengan melihat dinamika pasokan/permintaan,  digabungkan dengan harga minyak mentah yang bergejolak.

Baca Juga: Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke-4 untuk India, Kalahkan AS

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU