> >

Utang Indonesia dari Bank Dunia untuk Pariwisata Capai Rp 4 Triliun, Dipakai Apa Saja?

Ekonomi dan bisnis | 7 September 2021, 17:21 WIB
Ilustrasi: Destinasi Pariwisata Super Prioritas Candi Borobudur. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) menegaskan komitmen terkait pelaksanaan Indonesia Tourism Development Project (ITDP).

Adapun, Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra mengatakan, total loan (pinjaman) dari Bank Dunia untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,27 triliun.

Penggunaan dana dari Bank Dunia tersebut seluruhnya akan dialokasikan untuk empat komponen.

Pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan untuk memfasilitasi pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan dengan alokasi anggaran 22 juta dolar AS.

Kedua, peningkatan kualitas jalan dan akses pelayanan dasar di kawasan wisata yang dipilih, dengan mendapat alokasi anggaran 239,6 juta dolar AS.

Ketiga, partisipasi lokal dalam perekonomian dengan alokasi anggaran 37,1 juta dolar AS.

Keempat, peningkatan lingkungan yang kondusif untuk masuknya investasi swasta dan usaha di bidang pariwisata dengan alokasi anggaran 1,3 juta dolar AS.

"Diharapkan pinjaman ITDP ini dapat terealisasi sesuai tujuan mengembangkan kawasan pariwisata, sehingga pelaksanaan di lapangan harus sesuai dengan yang telah ditetapkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Indonesia Ambil Dana Cadangan di IMF Rp90 T

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II Kuswardono menyatakan, BPIW selama ini sudah melaksanakan kegiatan ITDP dengan optimal. Namun, BPIW akan terus berupaya melakukan peningkatan-peningkatan agar program ini sesuai harapan semuanya.

"Hadirnya ITDP bertujuan dapat meningkatkan kualitas serta akses terhadap pelayanan dan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan pariwisata," kata Kuswardono.

Selain itu juga memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata, serta mendorong investasi swasta di wilayah destinasi wisata prioritas.

Ia berharap segala upaya dalam kegiatan ITDP dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kawasan pariwisata di Indonesia, khususnya untuk lokasi prioritas yang telah ditetapkan meliputi Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Seperti diinformasikan sebelumnya, Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia pada 2018 bersepakat kerja sama untuk mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Bank Dunia bersedia mengucurkan total pinjaman untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai 300 juta dolar AS.

Baca Juga: IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 3,9 Persen

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU