> >

Kena PPN, Sekolah Bakal Tambah Mahal? Simak Tips Investasi Dana Pendidikan

Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi anak-anak bersekolah (Sumber: Shutterstock)

Baca Juga: Punya Kartu Kredit Bukannya Untung Malah Bikin Buntung? Coba Tips dari Perencana Keuangan Ini

 1. Deposito 
Deposito sebagai instrumen dengan tingkat risiko paling rendah ini cocok untuk investasi dana pendidikan yang akan dipergunakan 2 atau 3 tahun lagi.

Namun, karena tingkat imbal hasilnya juga kecil, maka harus diperhatikan modal pertama yang harus disetorkan; harus sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan yang sudah dihitung tadi. 

Selain deposito, ada juga tabungan berjangka. Keduanya sifatnya hampir sama; jangka pendek, imbal tidak terlalu besar, tetapi sangat aman. Cocok untuk investasi dana pendidikan jangka pendek. 

2. Emas 
Emas atau logam mulia termasuk investasi dana pendidikan jangka menengah hingga panjang. Kalau sekarang beli emas, untuk dipergunakan 2 – 3 tahun lagi, mungkin perkembangannya juga belum signifikan. Mungkin ya hanya sebatas sebagai melawan inflasi. 

Tetapi, kalau mau dipakai 5 tahun lagi, harga emas kemungkinan besar sudah bertumbuh sesuai harapan. Kenapa begitu? Karena seperti yang kita tahu, harga emas juga sangat fluktuatif tergantung pada kondisi pasar. 

Baca Juga: Punya Dompet Digital Malah Bikin Boncos? Simak Tips Mengaturnya

3. Reksa Dana
 Ada 4 jenis reksa dana yang bisa dipilih sebagai opsi investasi dana pendidikan anak. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendidikan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. 

 4. Saham 
Saham dinilai paling tepat digunakan untuk investasi dana pendidikan jangka panjang, misalnya saja untuk menyiapkan biaya masuk perguruan tinggi yang kadang butuh sampai ratusan juta rupiah. 

Dengan horizon waktu yang lebih dari 10 tahun, saham (diharapkan) akan mampu meng-cover kebutuhan dana yang besar. Saham apa yang bisa dibeli? 

 5. Properti
Properti juga bisa jadi salah satu alternatif opsi investasi dana pendidikan jangka panjang. Hanya saja, perlu diingat, investasi properti butuh modal yang cukup besar juga.

Jadi, perhitungkan juga hal ini jika ingin menggunakan instrumen ini sebagai “alat” untuk mencapai tujuan. 

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU