> >

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Dilanjutkan sampai Surabaya Masih Dikaji

Ekonomi dan bisnis | 4 Juni 2021, 09:52 WIB
Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Selasa (18/5/2021) (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya tengah dikaji oleh Perusahaan yang membangun dan mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China.

Sekretaris Perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya menjelaskan, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja di lokasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Selasa (18/5/2021), memberi arahan untuk meneruskan pembangunan kereta cepat sampai Surabaya.

”Beliau berpesan agar ini dilanjutkan sampai Surabaya. Harapannya saat pembangunan KCJB selesai, ada transfer pengetahuan sehingga kita sudah ada pengalaman dan bisa membangun sampai Surabaya,” ujar Mirza, Kamis (3/6/2021), dilansir dari laman Kompas.id.

Apabila nanti sudah diputuskan pemerintah dan pemegang saham, pihaknya akan membuat studi jalur pembangunan kereta cepat hingga Surabaya tersebut.

Menurut Mirza, pembangunan bisa saja pararel dengan penyelesaian KCJB. Ini semua tergantung dari pemerintah dan pemegang saham.

 ”Sementara ini kami fokus menyelesaikan KCJB,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Adapun menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani, pembangunan kereta cepat memang idealnya untuk jarak jauh. Sebab, kereta cepat untuk jarak pendek tidak efisien dari segi anggaran dan pembangunan.

Haryadi menambahkan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya juga perlu kajian mendalam terlebih dahulu mengenai sejauh mana masyarakat membutuhkannya.

Sebab, saat ini sudah ada berbagai alternatif moda transportasi dari Jakarta menuju Surabaya, seperti pesawat, mobil via jalan tol, hingga kereta api konvensional.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU