> >

Miliarder China Ini Hilang "Atas Restu Negara

Ekonomi dan bisnis | 5 Januari 2021, 14:55 WIB
Presiden China Xi Jinping berbicara pada pertemuan Tahun Baru yang diselenggarakan oleh Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) di Beijing, Kamis, 31 Desember 2020 (Sumber: Ju Peng/Xinhua via AP)

BEIJING, KOMPASTV. Forbes mencatatkan kekayaan bersih Jack Ma, pendiri Alibaba mencapai US$ 58,4 miliar. Pria 56 tahun itu tumbuh dalam lingkungan yang sederhana di Komunis Tiongkok.

Ma terkenal dua kali gagal dalam ujian masuk universitas. Ia juga ditolak dari setiap pekerjaan yang dia lamar setelah kuliah, termasuk rantai makanan cepat saji KFC.

Setelah mengalami banyak kegagalan, ia bersama dengan tim yang terdiri dari 18 orang bermodalkan U$ 60.000, mendirikan Alibaba di kota Hangzhou pada tahun 1999. Sekitar 20 tahun kemudian, Alibaba menjadi salah satu perusahaan ritel dan e-commerce terbesar di dunia dengan lebih dari 100.000 para karyawan.

Hilangnya Jack Ma dalam dua bulan terakhir, memunculkan spekulasi bahwa pemerintah China telah mengambil tindakan terhadap Ma dan perusahaannya, termasuk penyelidikan antitrust terhadap Alibaba. 

Baca Juga: Ini Daftar Miliarder China Yang Hilang Setelah Mengkritik

Hilang "Atas Restu Negara”

Hilangnya profesional bisnis kaya bukanlah hal yang aneh di China dan telah terjadi selama beberapa waktu. Merujuk Independent pada Selasa (5/1), miliarder dan CEO China terus menghilang akibat penculikan yang direstui negara.

Xiao Jianhua misalnya telah hilang secara misterius pada 27 Januari 2017. Ia mengontrol Grup Tomorrow berpengaruh yang berinvestasi di bank, asuransi dan properti. Menurut daftar kaya Hurun China, dia adalah orang terkaya ke-32 di negara itu dengan kekayaan bersih sekitar US$ 6 miliar.

Xiao yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat senior Partai Komunis termasuk Presiden Xi Jinping, meninggalkan kamar hotelnya di Hotel Four Seasons di Hong Kong, dikawal ke daratan oleh agen keamanan China, menurut Financial Times.

Tidak jelas mengapa dia ditahan tetapi kasusnya mirip dengan penjual buku Hong Kong dan pemegang paspor Inggris Lee Bo, yang menghilang pada Januari 2016 sebelum muncul kembali di China tiga bulan kemudian.

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU