> >

Stafsus Erick Thohir Tanggapi Ahok soal Peruri Minta Rp 500 Miliar ke Pertamina

Bumn | 16 September 2020, 12:11 WIB
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (11/2/2020). (Sumber: Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tentang Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) meminta Rp 500 miliar untuk proses paperless tengah ramai diperbincangkan.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga, bahkan turut merespons tudingan Ahok tersebut.

Baca Juga: Peruri Minta Rp 500 Miliar, Ahok: Sama Saja Sudah Dapat Uang Pertamina Enggak Mau Kerja Lagi

Menurut Arya, kerja sama Peruri dan Pertamina itu merupakan business to business.

"Itu kan B to B. Peruri juga punya ruang untuk berbisnis dengan Pertamina," katanya saat memberikan keterangan video kepada Kompas TV, Selasa (15/6/2020).

Sementara masalah uang Rp 500 miliar, lanjut Arya, hal tersebut menyangkut harga yang harus disepakati keduanya. Pertamina tinggal melakukan negosiasi saja.

"Itu mereka koordinasi saja untuk masalah harga. Kalau memang harganya nggak layak, ya ditawar, kalau layak ya dibeli," jelas Arya.

Baca Juga: BUMN Jawab Tudingan Ahok soal Banyak Pejabat Titipan, Begini Katanya

Mantan Gubernur DKI Jakarta / Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Sumber: Dok pribadi)

Peruri Dituding Minta Uang

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok heran dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang minta Rp 500 miliar untuk proses paperless di Pertamina.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU