> >

Waswas Resesi, Presiden Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Harus Bangkit di Kuartal III

Ekonomi dan bisnis | 1 September 2020, 18:48 WIB
Presiden Joko Widodo. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020. Dia tidak ingin pertumbuhan ekonomi minus, dan masuk dalam jurang resesi.

"Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk ke resesi," kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan pada para gubernur lewat konferensi video dari Istana Kepresidenan, Bogor, dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Pada Kuartal II 2020, ekonomi Tanah Air diketahui minus 5,32 persen.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan pada gubernur untuk segera mempercepat belanja APBD provinsi. Agar terdapat aktivitas ekonomi di daerah masing-masing, sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan.

Baca Juga: Luhut Bicara Kemungkinan Indonesia Mengalami Resesi

Ia juga meminta kepala daerah memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan hal serupa.

"Terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja Bansos ini betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menyebut, rata-rata belanja APBD provinsi secara nasional saat ini baru mencapai 44,7 persen. Sementara rata-rata belanja APBD kabupaten/kota 48,8 persen.

Jokowi meminta daerah yang belanjanya masih minim untuk segera melakukan perbaikan.

"Realisasi APBD seperti ini Setiap hari saya ikuti semua provinsi semua kabupaten kota kelihatan semuanya angka-angkanya," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Indonesia di Jurang Resesi, Jokowi: Kita Ingin Ekonomi Tumbuh, tapi Perlu Kerja Keras

Masyarakat Jangan Ditakut-takuti Resesi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan resesi bukan akhir dari segalanya. Masyarakat jangan ditakut-takuti dengan penilaian proyeksi perekonomian kuartal III.

"Kalaupun terjadi (resesi), itu bukan akhir dari segala-galanya," ujar Luhut ketika meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/8/2020).

Kalaupun Indonesia pada akhirnya harus mengalami resesi pada Kuartal III tahun ini, pemerintah bersama rakyat akan bekerja agar kinerja perekonomian tidak terperosok lebih dalam.

"Kalaupun sampai negatif di kuartal III ini, kita berjuang sekuatnya sehingga nanti kuartal III bisa mendekati 0 atau minus nol koma sekian persen," ujarnya.

Kunci untuk menjaga kinerja pemulihan perekonomian di Kuartal III ini adalah adanya kekompakan antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU