> >

Partai Mahasiswa Indonesia: Ditolak Mahasiswa, Dianggap Khianati Perjuangan dan Rentan Ditunggangi

Bbc indonesia | 25 April 2022, 23:47 WIB
Sejumlah elemen mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis siang (21/04/2022). (Sumber: Wandi Yansen/Kompas TV)

Sejumlah aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menolak dikaitkan dengan Partai Mahasiswa Indonesia yang dianggap "tidak mewakili perjuangan" mereka dan justru dicurigai "ditunggangi kepentingan politik tertentu untuk memecah gerakan mahasiswa".

Menurut dokumen yang diperoleh BBC News Indonesia dari Kementerian Hukum dan HAM, Partai Mahasiswa Indonesia resmi berbadan hukum sejak 21 Januari 2022 dan telah tercantum dalam surat penyampaian data partai politik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, keberadaannya baru mengemuka ke publik belakangan ini.

Partai ini diketuai oleh Eko Pratama, yang merupakan Koordinator Pusat BEM Nusantara, salah satu kelompok gerakan mahasiswa yang paling dikenal di Indonesia dan belakangan pecah menjadi dua kubu.

Ridho Alamsyah -- dari BEM Nusantara yang berseberangan dengan kubu Eko -- menyatakan pembentukan partai ini "mengkhianati" perjuangan mahasiswa di tengah rentetan aksi unjuk rasa yang belakangan mereka gelar, dari menolak penundaan pemilu hingga tuntutan menurunkan harga-harga kebutuhan pokok.

Ketua BEM Seluruh Indonesia (SI), Kaharuddin, juga menolak partai politik tersebut mengatasnamakan mahasiswa.

Sebab menurut dia, orientasi partai politik yang mengarah pada kekuasaan bertentangan dengan perjuangan mahasiswa yang berbasis pada gerakan moral, bukan kepentingan tertentu.

"Ini tidak merepresentasikan kepentingan mahasiswa Indonesia," kata Kaharuddin kepada BBC News Indonesia, Minggu (24/04).

"Di sana ada kepentingan politik atau segelintir orang yang ingin memakai nama mahasiswa Indonesia. Kami dari BEM SI tegaskan untuk menolak keras pemakaian nama mahasiswa Indonesia dari partai yang dibentuk, karena perlu menjaga independensi dari mahasiswa itu sendiri, baik dari politik praktis atau kepentingan partai politik," kata Kaharuddin.

Baca juga:

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai bahwa kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia ini "aneh" karena sikap politiknya "yang tidak jelas, sumber dananya yang tidak diketahui, serta sepak terjang pengurusnya yang jarang terdengar".

Menurut Adi, keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia justru "rentan ditunggangi".

Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Airlangga, Aribowo yang menenggarai bahwa pendirian Partai Mahasiswa Indonesia bertujuan "memilah" dan "menetralisasi" gerakan mahasiswa yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Mahasiswa Indonesia, Eko Pratama, menolak diwawancarai oleh BBC News Indonesia.

Eko menyatakan "belum bisa diwawancarai untuk sekarang" dan menjanjikan akan mengirim pernyataan tertulis terkait pendirian Partai Mahasiswa Indonesia.

Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan tertulis dari Eko.

Mengapa Partai Mahasiswa Indonesia dibentuk?

Koordinator BEM Nusantara untuk Pulau Jawa, Ahmad Marzuki -- yang satu kubu dengan Eko -- mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa pembentukan partai politik ini adalah wujud "perjuangan alternatif di luar gerakan mahasiswa di jalanan".

"Kita lihat dinamika politik, tidak selamanya perjuangan jalanan itu memberikan dampak yang bagus dan ketika kita mau mengubah sistem di situasi sekarang, kita harus masuk ke dalam sistem itu," kata Ahmad, yang sempat menemui Kepala Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto pada 8 April 2022, beberapa hari sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa untuk menolak penundaan Pemilu.

Menurut Ahmad, apa yang dilakukan oleh Partai Mahasiswa ini adalah "wujud perjuangan jangka panjang".

Partai Mahasiswa Indonesia, lanjut dia, juga diharapkan untuk menyuarakan isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat.

'Mengkhianati perjuangan mahasiswa'

Ridho Alamsyah dari BEM Nusantara mengatakan tidak pernah ada konsolidasi atau pembahasan mengenai pembentukan partai politik ini.

"Kami kaget partainya sudah terbentuk, entah kapan kongresnya, bagaimana AD-ART-nya, tiba-tiba disahkan oleh Kemenkumham. Ini partai kok tiba-tiba lahir, tanpa persiapan matang, tapi mengatasnamakan mahasiswa," ujar Ridho.

Dia menganggap pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia ini "tidak etis" karena tidak melibatkan mahasiswa secara luas, namun dibentuk seolah-olah mewakili suara mahasiswa.

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : BBC


TERBARU