> >

Virus Nipah: Ada Sejak 2001 dan Sudah Memakan Korban, Bagaimana Gejalanya?

Bbc indonesia | 27 Januari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Kelelawar Buah (Sumber: shutterstock)

Baca Juga: Virus Nipah: Apakah Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya?

Maka dari itu, manusia harus mengurangi kontak dengan kelelawar yang berpotensi menyebarkan virus Nipah.

Karena selain virus Nipah, kelelawar juga kita ketahui membawa penyakit berbahaya seperti Covid-19, Ebola, dan Sars.

Kalau begitu, perlukah kita membasmi kelelawar? Tidak, kecuali kita ingin memperburuk keadaan, kata Tracey Goldstein, direktur Laboratorium One Health Institute dan laboratorium Proyek Prediktik.

"Kelelawar memainkan peran ekologis yang sangat penting," ujarnya.

Kelelawar menyerbuki lebih dari 500 spesies tanaman. Mereka juga membantu mengendalikan populasi serangga - peran yang sangat penting dalam mengendalikan penyakit pada manusia dengan, misalnya, mengurangi risiko malaria dengan memakan nyamuk-nyamuk yang menjadi vektornya, kata Goldstein.

"Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam kesehatan manusia."

Dia juga menekankan bahwa memusnahkan kelelawar telah terbukti merugikan dari sudut pandang penyakit.

"Yang dilakukan suatu populasi saat Anda mengurangi jumlahnya ialah membuat lebih banyak anak - itu akan membuat [manusia] lebih rentan. Dengan membunuh hewan, Anda meningkatkan risikonya, karena Anda meningkatkan jumlah hewan yang menyebarkan virus," ujarnya.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU