> >

Demokratisasi Akses Layanan Kesehatan dengan Teknologi Cloud

Advertorial | 6 Januari 2022, 17:32 WIB
Ilustrasi demokratisasi akses layanan kesehatan dengan teknologi cloud. (Sumber: Science Photo Library)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Amazon Web Services (AWS) Indonesia menjalin kerja sama dengan platform kesehatan Halodoc dan Rumah Sakit Mitra Keluarga guna mempercepat transformasi digital layanan kesehatan.

Chief Product Officer Halodoc, Alfonsius Timboel menjelaskan bahwa Halodoc memiliki fokus menyederhanakan akses layanan kesehatan bagi masyarakat melalui tiga layanan utama.

Layanan tersebut antara lain konsultasi dokter secara online, pengiriman obat, dan pembuatan janji terkait prosedur fasilitas kesehatan offline seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan Covid-19 maupun vaksinasi.

Halodoc merupakan salah satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kesehatan. Banyak inovasi dari tim Halodoc membutuhkan teknologi yang mumpuni termasuk Cloud Computing Services.

“Ada lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan aplikasi, lebih dari 4.000 mitra apotek dan lebih dari 2.000 fasilitas kesehatan yang dimiliki Halodoc,” ujar Alfonsius.

Baca Juga: AWS Indonesia Hadirkan Solusi Pemulihan Pandemi dan Go Digital UMKM

Dengan mitra yang begitu banyak, tentunya ada banyak data yang harus dikelola dan disimpan dalam waktu bersamaan. Maka itu, teknologi cloud menjadi salah satu kebutuhan dan tumpuan bisnis.

Bersama dengan Gojek dan RS Mitra Keluarga, Halodoc menyenggalarakan rapid test drive thru pertama di Indonesia pada April 2020 silam.

Sejak saat itu, Halodoc mengembangkan cakupan drive thru serta pendaftaran pemeriksaan kesehatan secara digital di fasilitas offline seperti rumah sakit, klinik, atau laboratorium.

Saat ini, Halodoc menjadi operator drive tru pemeriksaan Covid-19 yang tersebar di lebih dari seratus lokasi dan 34 kota/kabupaten.

Halodoc juga aktif berperan dalam membantu pemerintah melakukan vaksinasi massal guna mewujudkan herd immunity (kekebalan kelompok).

Sejak awal Maret 2021, Halodoc telah memfasilitasi setengah juta vaksinasi. Seluruh layanan kami dirancang untuk membantu indonesia mematuhi protokol kesehatan dengan proses registrasi digital.

Halodoc juga memastikan semua dokter mendapatkan update terkait perkembangan Covid 19 melalui knowledge sharing dengan ahli mancanegara dan ahli lokal.

“Kami turut mengimbau mitra apotek kami untuk mengontrol harga obat. Kami juga melakukan edukasi terkait Covid 19 melalui media sosial maupun artikel kesehatan yang terverifikasi,” ujar Alfonsius.

Adapun Mitra Keluarga sebagai salah satu rumah sakit primer terbesar di Indonesia memiliki kebutuhan yang sama terhadap teknologi cloud.

Baca Juga: Perusahaan Teknologi Raksasa Amazon Hadirkan AWS Cloud Day Indonesia 2021

Mitra Keluarga memiliki total 26 rumah sakit dengan kapasitas kamar rawat inap (bed) mencapai 3.000 buah. Ditambah, ada sekitar 8.000 pegawai yang melayani 3 juta pasien. 

Dalam mendukung upaya pemerintah membatasi mobilitas penyebaran virus Covid-19, Mitra keluarga meluncurkan aplikasi telekonsultasi yang memudahkan masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa harus ke rumah sakit bertemu dengan dokter.

Untuk mewujudkan hal itu, Mitra Keluarga membutuhkan teknologi yang memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat terutama di masa lonjakan kasus pandemi.

“Dengan teknolgoi cloud, kami mampu memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan kualitas layanan kami. Teknologi cloud mampu memberikan skalabilitas dan agility terkait kebutuhan IT infrastructure,” jelas Gunadi.

Gunadi menilai, teknologi cloud dapat mewujudkan inovasi dengan cepat tanpa harus mengalokasikan investasi yang besar untuk kebutuhan infrastruktur. Dengan demkian, investasi dapat dialokasikan ke tempat lain.

Dukungan teknologi AWS

Menurut Alfonsius, AWS merupakan salah satu penyedia layanan cloud tercepat yang mampu membantu memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan.

Sejalan dengan pertumbuhan Halodoc yang semakin diminati para customer, memutuskan menggunakan layanan AWS melihat dari segi keamanan, kemampuan untuk disesuaikan dengan kebutuhan, dan infrastruktur yang andal.

“Layanan yang diberikan fully managed dengan excellent industry outreach kami juga diberikan sampai sepuluh masehi dengan industrial yang membantu kami pada saat memulai Halodoc dulu,” jelas Alfonsius. 

Selain itu, faktor keunggulan lainnya adalah tim AWS yang proaktif untuk menurunkan cost cloud.

“Fokus kami terus menciptakan solusi baru dan penetrasi solusi kami ke kota tier 2 dan tier 3, terkadang luput dalam area cost optimization. Namun, ada tim AWS yang konsisten membantu menurunkan cost dengan AWS Graviton2 instance adoption,” papar Alfonsius.

Baca Juga: AWS Asia Pasifik Jakarta Pacu Pemerataan Teknologi Cloud Berbagai Sektor Usaha

Dengan AWS Graviton2, jumlah cost compute (beban biaya maksimum) menjadi 20 persen dan performance naik sebesar 40 persen. 

Alfonsius mengakui bahwa tim AWS juga sangat membantu ketika memutuskan untuk memindahkan arsitekur Halodoc dari monolithic ke microservices. 

Corporate IT Director, Johan Soegiharto menjelaskan bahwa kerja sama antara RS Mitra Keluarga memiliki business use case melebihi cost savings, yaitu meningkatkan reliability dan availability dari sistem yang dimiliki oleh Mitra Keluarga. 

Selain itu, lanjut Johan, dengan mengikuti enablement bersama AWS, RS Mitra Keluarga dapat membuat rencana inovasi yang sesuai dengan kebutuhan. 

AWS memiliki banyak layanan selain IT Infrastructure, seperti data analytic, machine learning, dan object recognition

Johan memaparkan bahwa setidaknya ada 3 (tiga) dukungan yang diberikan AWS Indonesia kepada RS Mitra Keluarga.

Pertama, AWS Team memberikan janji dan berkomitmen untuk memberikan solusi dalam optimasi biaya pada setiap diskusi.

“Prosesnya sangat transparan dan jelas menggunakan AWS calculator sehingga kami tahu persis apa yang akan kita dapatkan dan berapa biaya serta kita bisa tweak menyesuaikan right sizing untuk kebutuhan infrastruktur,” jelas Johan.

Kedua, cost optimization yang diberikan AWS bukan sekadar strategi penjualan.

Ketiga, proses enablement yang dilakukan juga dapat membuat tim RS Mitra Keluarga yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan terkait cloud menjadi ahli.

“Kami berhasil menurunkan biaya sebesar 60 persen dari kalkulasi awal project. Cost optimization jauh lebih besar 24,05 persen yang didapat dengan menyalakan server hanya saat dibutuhkan dan mengadopsi saving plan untuk penghematan biaya,” jelas Johan.

(ahr)

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU