> >

Skema Blended Finance PT SMI untuk Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Advertorial | 26 April 2021, 13:16 WIB
PT SMI bersama Kemenkeu telah membentuk platform SDG Indonesia One (SIO) sebagai upaya menyediakan platform pendanaan interintegrasi untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs. (Sumber: Dok. PT SMI)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) telah menjadi tujuan global di tahun 2030. Sebagai wujud komitmen politik Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan SDGs, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan payung regulasi berupa Peraturan Presiden (Perpres) SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Diperlukan pendanaan yang sangat besart untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan keterbatasan anggaran Pemerintah, diperlukan dukungan dari swasta atau badan usaha untuk dapat saling melengkapi pendanaan yang berasal dari anggaran sektor publik. 

Di sisi lain, badan usaha sebagai mitra yang terlibat masih memiliki kendala untuk pencapaian SDGs yang disebabkan oleh tingginya risiko dan tingkat pengembalian investasi yang kurang menarik.

Sehingga, Pemerintah harus mencari cara untuk memfasilitasi investasi proyek yang terkait SDGs dengan melibatkan sejumlah sumber pembiayaan lain yang mampu mengurangi risiko dan meningkatkan appetite investasi sekaligus menjawab kebutuhan akan pencapaian SDGs melalui modalitas yang mengintegrasikan berbagai skema sumber pendanaan atau disebut juga blended finance.

Baca Juga: Kemenkeu Dorong Peningkatan Peran PT SMI dalam Pembiayaan Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi

International Finance Corporation (IFC) mendefinisikan blended finance sebagai penggunaan dana donor dalam jumlah yang relatif kecil untuk mengurangi risiko investasi yang spesifik dan membantu menyeimbangkan kembali risk-reward profile yang tidak dapat dilanjutkan dengan persyaratan komersial yang ketat.

Sementara, menurut The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), blended finance dapat membantu menjembatani kesenjangan investasi untuk pencapaian tujuan SDGs di negara-negara bekembang seperti Indonesia.

Lebih jauh, skema blended finance juga menjadi alternatif modalitas pendanaan pembangunan  karena adanya keterbatasan anggaran Pemerintah. Selain itu, menurut IFC skema blended finance bisa mengatasi hambatan pasar dan menarik investasi sektor swasta ke bidang-bidang yang memiliki kepentingan strategis dengan dampak pembangunan yang tinggi, membuka jalan bagi investor lain, serta membantu menciptakan pasar.

Blended finance juga dibutuhkan karena menawarkan dukungan teknis (technical assistance) dalam bentuk layanan konsultasi dan pengembangan proyek untuk meningkatkan kualitas dan persiapan proyek, mendorong penggunaan berbagai macam sumber dana dari berbagai stakeholders, serta mendorong sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan mitra strategis. 

Dalam mengimplementasi modalitas blended finance tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI telah membentuk platform SDG Indonesia One (SIO) pada tahun 2018, sebagai upaya menyediakan platform pendanaan interintegrasi untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU