Kompas TV religi beranda islami

Niat Salat Hajat Malam Nisfu Syakban 2024, Tata Cara, Jumlah Rakaat, Waktu Pelaksanaan dan Doanya

Kompas.tv - 24 Februari 2024, 16:05 WIB
niat-salat-hajat-malam-nisfu-syakban-2024-tata-cara-jumlah-rakaat-waktu-pelaksanaan-dan-doanya
Ilustrasi niat salat hajat dan tata caranya di malam Nisfu Syakban 2024. (Sumber: Instagram)
Penulis : Dian Nita | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menghidupkan malam Nisfu Syakban 2024 bisa dilakukan dengan mengamalkan salat sunah hajat.

Salat hajat adalah salat sunah yang dikerjakan apabila memiliki keinginan tertentu dan ingin dikabulkan oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syakban.

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه فِي السُّنَنِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ الْإِيْمَانِ)

Artinya, "Apabila tiba malam nisfu Syakban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Maksud dari menghidupkan malam adalah dengan mengamalkan salat sunah, baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur'an, dzikir, doa dan kebaikan-kebaikan yang lain. 

Salat sunah hajat dianjurkan untuk mereka yang sedang mengalami kesulitan atau memiliki sebuah kepentingan (hajat) tertentu dan berdoa menyatakan hajatnya kepada Allah SWT. 

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Malam Nisfu Syaban 2024, Beserta Bacaan Doanya

Kapan Waktu Pelaksanaan Salat Sunah Hajat?

Salat hajat bisa dilakukan kapan saja selain pada waktu yang dilarang menjalankan salat sunah.

Namun, waktu pelaksanaan salat hajat yang dianjurkan yaitu pada malam hari tepatnya, sepertiga malam pukul 01.00 sampai 03.00 dini hari.

Jumlah Rakaat Salat Hajat

Melansir kemenag.go.id, salat hajat bisa dilakukan sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat.

Namun demikian, melaksanakan salat hajat sebanyak 2 rakaat juga dianggap cukup memadai.

Niat Salat Hajat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.

“Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

Tata Cara Salat Hajat

1. Niat

2. Takbiratul ihram

3. Menyedekapkan tangan, lalu baca doa iftitah 

4. Baca Al Fatihah

5. Baca ayat suci alquran. Baiknya baca surat al-kafirun atau ayat kursi pada rakaat pertama. Di rakaat kedua baca surat al-ikhlas

6. Ruku'

7. Bangun dari ruku (I’tidal)

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Lakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama

12. Duduk untuk tasyahud akhir, lalu salam dan doa

Doa Salat Hajat 

Berikut doa salat hajat yang bisa dibaca saat Malam Nisfu Syaban 2024

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.

Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia.

Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”

Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa.

Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”.

Setelah doa-doa tersebut dipanjatkan, Anda bisa membaca doa pribadi atau memohon kepada Allah agar hajat bisa dikabulkan.


 

 



Sumber : Kompas TV, kemenag.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x