Kompas TV religi beranda islami

Teks Khotbah Jumat 8 Desember 2023 Tentang Akhir Tahun dari Kemenag, Sekaligus Doanya

Kompas.tv - 8 Desember 2023, 07:48 WIB
teks-khotbah-jumat-8-desember-2023-tentang-akhir-tahun-dari-kemenag-sekaligus-doanya
Ilustrasi. Berikut naskah khotbah Jumat, 8 Desember 2023 (Sumber: Dok. Freepik)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut teks khotbah Jumat yang bisa dibaca oleh khatib untuk salat Jumat hari ini, 8 Desember 2023.

Salat Jumat adalah salat wajib dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah pada hari Jumat dan didahului dengan khotbah. 

Khotbah Jumat resmi dari Kementerian Agama (Kemenag) kali ini bertema "Manfaat Introspeksi Diri di Akhir Tahun" yang ditulis oleh Sekretaris MUI Provinsi Lampung, H Muhammad Faizin.

Pada bulan Desember 2023 ini, sebagai umat islam sebaiknya untuk senantiasa berintrospeksi diri akan dosa dan amal yang sudah dilakukan selama setahun ini.

Dengan introspeksi diri atau muhasabah, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, sementara perbuatan tidak baik, hendaknya untuk ditinggalkan dan tidak diulangi lagi.

Baca Juga: Link dan Cara Daftar Seleksi Petugas Haji 2024, Ini Contoh Surat Rekomendasi dari Instansi/Lembaga

Selain tema akhir tahun tersebut, Anda juga bisa melihat naskah khotbah Jumat melalui aplikasi Pusaka Super Apps.

Berikut cara mendapat teks khotbah Jumat melalui aplikasi Pusaka Super Apps Kemenag.

1. Unduh aplikasi Pusaka Super Apps di PlayStore atau App Store

2. Pada halaman awal, pilih menu "Islam"

3. Pada menu "Informasi", pilih "Khutbah"

4. Setelah itu, Anda akan melihat sejumlah teks khutbah Jumat berbagai tema dari Kemenag.

Ini salah satu contoh teks khotbah Jumat, 8 Desember 2023.

Baca Juga: Kemenag Cek Kelayakan Hotel di Mekkah dengan Fasilitas Minimal Bintang Tiga

Naskah Teks Khotbah Jumat

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْإِحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِبَاقَ

أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Memanjatkan puji syukur kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad saw merupakan kewajiban yang harus disampaikan oleh setiap khatib dalam khutbahnya. Selain itu khatib juga memiliki kewajiban untuk menyampaikan dan mengingatkan jamaah tentang wasiat ketakwaan. Oleh karenanya pada momentum khutbah kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah dan menyampaikan shalawat pada Rasulullah sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Bagaimana cara meningkatkan takwa? Yakni dengan senantiasa lebih semangat lagi menjalankan segala perintah Allah dan sekuat tenaga meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya. Dengan upaya inilah, kita akan mampu terus berada pada jalur yang telah ditentukan oleh agama sehingga tidak melenceng dan tersesat ke jalan yang tidak benar.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Memang kehidupan kita di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan. Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena. Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan. Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan yang benar dan bekal yang paling baik dalam perjalanan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x