Kompas TV religi agama

Jemaah An Nadzir Tetapkan Iduladha Jatuh pada 28 Juni 2023, Paparkan Hasil Pemantauan dan Pengamatan

Kompas.tv - 19 Juni 2023, 19:16 WIB
jemaah-an-nadzir-tetapkan-iduladha-jatuh-pada-28-juni-2023-paparkan-hasil-pemantauan-dan-pengamatan
Foto arsip. Pengamatan hilal di Planetarium UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah memanfaatkan tiga teleskop, Rabu (22/3/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

 

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, akan melaksanakan salat Iduladha 1444 H pada Rabu, 28 Juni 2023.

Pimpinan Jemaah An Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui, menjelaskan, penetapan Hari Raya Iduladha 1444 H tersebut dibuat setelah pihaknya melakukan pengamatan dan pemantauan.

Pengamatan dan pemantauan tersebut dilakukan menggunakan standar metodologi yang selama ini dilaksanakan oleh Jemaah An Nadzir.

“Berdasarkan standar metodologi yang selama ini dipahami dan dipakai oleh Jamaah An-Nadzir, kemudian dipadukan dengan alat bantu aplikasi yang sudah diteliti sekitar 5 tahun terakhir,” jelas Samiruddin melalui pesan Whatsapp, Senin (19/6/2023).

Baca Juga: Jemaah An Nadzir Tentukan 1 Ramadan 1444 Jatuh pada 22 Maret, Ini 7 Pertanda Menurut Mereka

Penetapan Iduladha 1444 H itu berdasarkan pemantauan selama tiga purnama 14, 15, dan 16 bulan Zulkaidah, bertepatan dengan tanggal 3, 4, dan 5 Juni 2023 serta hasil pemantauan tiga bulan terakhir, yakni 27, 28, dan 29 Zulkaidah, bertepatan dengan 16, 17, dan 18 Juni 2023.

“Pada hari Sabtu 17 Juni 2023, bulan terbit di ufuk Timur pada jam 05.05 WITA dan masih sampai ke ufuk Barat, terbenam pada jam 17.57 WITA,” kata Samiruddin.

“Pada hari Ahad 18 Juni 2023, bulan masih duluan terbit di ufuk Timur pada jam 05.59 WITA, sementara matahari terbit pada jam 06.08 WITA.”

Artinya, lanjut dia, saat ini masih bulan tua (29 Zulkaidah) yang sudah sulit dilihat secara kasat mata.

“Namun perjalanan akhir bulan Dzulqaidah ini sudah tidak sampai lagi ke ufuk Barat.”

“Jadi pada hari Ahad 18 Juni 2023, sudah terjadi pergantian bulan atau New Moon/Kongjungsi/Ijtima bulan Dzulqaidah ke Dzulhijjah pada jam 12.39 WITA,” tambahnya.

Secara sunnatullah, lanjutnya, hal ini ditandai dengan fenomena alam seperti terjadinya pasang puncak tertinggi (kondak) air laut.

Samiruddin menambahkan, pada Minggu 18 Juni 2023, matahari terbenam di ufuk Barat pada jam 17.57 WITA, sementara bulan terbenam pada jam 18.02 WITA.

Hal ini, menurutnya, sudah masuk bulan baru Zulhijah 1444 H/2023 M, meski masih sangat sulit terlihat secara kasat mata.

“Pada hari Senin 19 Juni 2023, matahari sudah duluan terbit di ufuk Timur pada jam 06.08 WITA sementara bulan terbit pada jam 06.53 WITA. Hal ini berarti sudah bulan baru Dzulhijjah 1444 H,” ujar Samiruddin.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Petugas Diskanak Lakukan Vaksinasi Sapi

Berdasarkan hal itu, kata dia, 1 Zulhijah 1444 H/2023 M, secara sempurna mulai terhitung pada hari ini, Senin 19 Juni 2023, meskipun masih sangat sulit terlihat secara kasat mata.

“Berdasarkan hasil pemantauan dan perhitungan bulan tersebut, maka Pimpinan Jamaah An-Nadzir Gowa memutuskan dan menetapkan hari raya Idul Adha 1444 H/2023 M, In Syaa Allah akan dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Juni 2003 M,” kata Samiruddin.

“Pelaksanaan puasa Sunnah Arafah, In Syaa Allah, akan dilaksanakan pada 09 Dzulhijjah 1444 H, yang bertepatan dengan hari Selasa, 27 Juni 2023 M,” tambahnya.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x