Kompas TV religi beranda islami

Nasihat Luqman Al-Hakim kepada Anaknya yang Diabadikan Al-Quran dan Bisa Kita Tiru

Kompas.tv - 12 September 2021, 22:40 WIB
nasihat-luqman-al-hakim-kepada-anaknya-yang-diabadikan-al-quran-dan-bisa-kita-tiru
Ilustrasi: cinta abadi orang tua kepada anak. (Sumber: Ana Tablas/Unplash)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Luqman Al-Hakim adalah lelaki yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an. Ia masyhur karena pesan-pesannya yang begitu menyentuh kepada anaknya dan bisa diamalkan oleh orang-orang seperti kita yang menginginkan kehidupan Qur’ani yang memberi kita kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Para ulama sebenarnya berbeda pendapat tentang muasal Luqman ini. Ada yang bilang ia adalah budak kulit hitam dan ada yang bilang ia lelaki sholeh dari Afrika, bahkan ada yang menafsirkannya bahwa ia adalah seorang Nabi.

Ahli Tafsir Ibnu Katsir misalnya, menganggap ia adalah lelaki pendek budak yang alim dari Habsyi (Ethiopia).  

Baca Juga: Hai Ayah dan Bunda, Pesan Ali bin Abi Thalib tentang Parenting Ini Makjleb Banget

Satu hal yang pasti, Luqman adalah seorang yang penuh hikmah hingga namanya diabadikan oleh Al-Quran. Seperti firman Allah SWT:

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Mahaterpuji". (QS Luqman: 12).

Salah satu nasihat Luqman kepada anaknya yang bisa kita tiru adalah mengajarkan untuk berbuat baik. Kebaikan ini, meskipun kecil, akan berdampak besar bagi anak-anak.

Allah SWT berfirman: (Luqman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti. (QS Luqman: 16).

Lalu, caranya bagaimana?

Sebagai orang tua, kita bisa mulai mengajak anak melakukan kebaikan-kebaikan kecil dan sederhana, misalnya, berbuat baik kepada lingkungan atau sekitar.

Bisa dimulai dari menanam pohon seraya menjelaskan bahwa lingkungan kita rusak dan manusia harus menjaganya karena alam telah memberi banyak kebaikan kepada kita dan semacamnya.

Mengajari kebaikan-kebaikan kecil kepada anak ini tampaknya sepele, tapi akan berefek besar kepada anak kita kelak ketika sudah dewasa. Wallahu a'lam bisshowab.

Baca Juga: Dear Suami Istri Pekerja, Cerita Malaikat tentang Anak Penghapus Dosa Ini akan Membuat Tersenyum

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x