Kompas TV religi beranda islami

Tiga Perkara Yang Turut Serta Dibawa Mati

Kompas.tv - 3 Desember 2020, 20:56 WIB
tiga-perkara-yang-turut-serta-dibawa-mati
Suasana pekuburan al Ma'la di malam hari. (Foto Ilustrasi: Agung Pribadi)
Penulis : Agung Pribadi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no.1631)

pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”.

Dari hadist ini dapat kita lihat bahwa semua usaha, perbuatan maupun hasil pencapaian jerih payah manusia tidak dapat dibawa mati.

Tidak ada manfaat apapun bagi si mayit kecuali tiga hal yang disebutkan diatas, dengan demikian ia segera meyakini bahwa dunia dan segala isinya ini hanyalah sementara.

Hanya amalan yang disyari'atkan Allah lah yang dapat memberikan manfaat kepada mayit setelah kematiannya, tentu saja amalan baik itu ibadah-ibadah maupun ketaatan itu adalah amalan dirinya sendiri semasa hidup di dunia dan bukan amalan orang lain.

Mengingat tujuan penciptaaan manusia di atas bumi ini adalah agar mereka beribadah, mengabdi, dan menyembah hanya kepada Allah. Sebagaimana firmanNya:

“Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembahKu”.
(QS. Adz–Dzuriyat : 56).

Sehingga semasa hidupnya manusia bisa melakukan amalan-amalan yang menjadikan pahalanya terus mengalir setelah kematiannya, begitupun bagi orang-orang yang masih hidup juga dapat memberikan manfaat kepada mayit dengan amalan-amalannya yang ia kerjakan setelah kepergian si mayit.

Adapun amalan-amalan tersebut diantaranya adalah:

1. Sedekah jariyah.

Sedekah jariyah yang dimaksud adalah harta sedekah yang terus menerus berlangsung kemanfaatannya. Seperti membangun masjid, selama masjid tersebut masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin, maka pahalanya akan selalu mengalir kepada orang yang bersedekah tersebut. Begitu juga wakaf alquran dan buku-buku keilmuan dan yang semisalnya, sumur atau sungai (air) yang dialirkannya untuk umum dan lainnya.

2. Ilmu yang bermanfaat.

Ilmu bermanfaat yang dimaksud disini adalah ilmu yang diajarkan kepada manusia, selama ilmu yang memberikan kemanfaatan tersebut tersebar, maka pahala akan selalu mengalir pada orang yang mengajarkan. Dan hal tersebut hendaknya mendorong kita untuk selalu mengajarkan hal yang bermanfaat dimanapun kita berada, terutama ilmu agama, Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).

3. Anak yang sholeh

Orang tua sangat membutuhkan anak yang sholeh, taat kepada Allah, karena semua ketaatan yang dilakukan oleh seorang anak akan memberikan pahala kepada orang tuanya insya Allah. Ibnu Malak berkata:

“Sampai dikatakan: seorang ayah mendapatkan pahala dari setiap amalan anaknya yang sholeh, baik dia mendoakan ayahnya atau tidak, hal ini sama seperti seseorang menanam pohon yang berbuah, maka si penanam akan mendapatkan pahala setiap kali ada yang memakan buah tersebut, baik orang yang memakan buah tersebut mendoakan si penanam atau tidak”.
(Syarhul mashabih karya Ibnu Malak : 1/193).

Sebuah hadist lain, diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya sebaik-baik yang kamu makan adalah yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu, dan sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk usaha kamu”. (HR. Turmudzi, Nasai, dan Ibnu Majah)

Hadist ini juga menggambarkan anak sholeh  yang senantiasa berdzikir dan selalu menjaga hubungan baik kepada kepada Allah. Dan ia pun tidak lupa memanjatkan do’a untuk kedua orang tuanya setelah mereka tiada.
 

Wallahu a’lam bish-shawab



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x