Kompas TV regional berita daerah

Pengakuan Pemilik Indekos Usir 3 Perawat: Demi Keamanan Bersama, Takut Penyakit Suami Saya Kambuh

Kompas.tv - 29 April 2020, 00:31 WIB
pengakuan-pemilik-indekos-usir-3-perawat-demi-keamanan-bersama-takut-penyakit-suami-saya-kambuh
Ilutrasi: para perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (23/4/2020). (Sumber: Dokumentasi Pribadi Bima Perawat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet)
Penulis : Tito Dirhantoro

SOLO, KOMPAS TV - Pemilik indekos bernama Siti Mutmainah, memberikan klarifikasi atas insiden pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo yang tinggal di indekos miliknya.

Siti menjelaskan, dirinya tidak bermaksud untuk mengusir tiga perawat yang tinggal di indekos miliknya yang berada di kawasan Grogol, Sukoharjo.

Dirinya mengaku hanya mengimbau kepada ketiga perawat itu untuk pindah ke tempat yang lain demi keamanan bersama.

Khawatir Kesehatan Suami

Sebab, ia merasa khawatir dengan kondisi suaminya bernama Totok tertular virus corona atau Covid-19.

"Mengingat kondisi kesehatan suami saya. Suami saya setiap kali ngedrop penyakitnya bisa kambuh," kata Siti di Kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (28/4/2020).
    
Baca Juga: Wali Kota Solo Geram, Peristiwa Pengusiran Perawat oleh Ibu Kos Bakal Berujung ke Polisi

Dirinya bahkan sudah memberikan informasi terlebih dahulu melalui aplikasi Whatsapp kepada mereka. Siti meminta ketiga perawat itu pindah karena murni alasan kesehatan suaminya.

"Kami juga memberikan informasi melalui WhatsApp kepada anak-anak tersebut. Tidak ada pemaksaan dan pengusiran," ujarnya.

"Kami sudah berusaha baik-baik dengan berat hati kami mohon untuk pindah ke tempat yang lebih aman untuk keamanan bersama."

Menurut Siti, ketiga perawat itu menerima permintaannya untuk pindah ke tempat indekos lain. Mereka juga mengatakan akan mengambil semua barang-barang milik mereka nantinya.

"Jadi, tidak ada pemaksaan terus dia tidak mau tidak. Dia menanggapi dengan baik. Dan barang-barang mau diambil," ujar dia.

Baca Juga: Pemilik Indekos yang Usir 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Ternyata Bidan

Pemilik Kos Minta Maaf

Lebih lanjut, Siti mengakui, dirinya sebagai tenaga medis sebenarnya mengetahui bagaimana menjaga kesehatan agar tidak tertular virus corona atau Covid-19.

"Tapi karena ketakutan suami saya, dengan berat hati kami mohon untuk pindah ke tempat yang lebih aman untuk keamanan bersama," ujar dia.

Siti pun mengaku sudah meminta maaf atas insiden tersebut melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sukoharjo.

Camat Grogol, Bagas Windaryatno mengatakan, dengan adanya klarifikasi pemilik indekos insiden pengusiran tersebut selesai.

Bagas juga mengklarifikasi bahwa tidak ada keberatan dari warga Desa Kwarasan, Grogol terhadap keberadaan perawat tersebut.

"Ini yang ingin kami luruskan di media massa dan media sosial yang sempat ditulis masyarakat keberatan dengan ketiga orang tersebut. Ini tidak benar. Masyarakat welcome terhadap tempat kos dan sebagainya," tutur Bagas.

Baca Juga: 5 Tahun Belum Mudik, Perawat Ini Meninggal karena Virus Corona

Dilaporkan ke Polisi

Meski dianggap selesai oleh Camat Grogol, tapi tidak oleh Pemerintah Kota Solo. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo justru akan melaporkan peristiwa pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo ke Polres Sukoharjo.

"Masih kita susun kronologis dari pada pengusiran sepihak ini kepada kepolisian. Hari ini akan kita kirim (laporan) ke Polres. Dr Wahyu (Direktur RSUD Bung Karno) yang nanti akan melaporkan," kata FX Rudy. 

Pihaknya mengaku telah menerima surat permintaan maaf atas terjadinya peristiwa pengusiran dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sukoharjo.

Disamping itu, perwakilan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sukoharjo juga telah menemui dirinya untuk menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa pengusiran perawat RSUD Bung Karno.

Rudy mengatakan, pemilik indekos meminta tiga perawat itu tidak tinggal lagi di indekosnya karena khawatir penyakit suaminya kambuh lagi tidak bisa menjadi alasan.

"Iya, tidak begitu. Karena ini bicara hak kok. Kalau perawat melaporkan itu hak. Kita dorong menyampaikan ke Polres diperlakukan tidak adil. Itu masuk pasal pencemaran nama baik," ujar Rudy.

Baca Juga: 3 Perawat di Solo Diusir Pemilik Kos, FX Rudy: Tidak Manusiawi, Keterlaluan!

Rudy menegaskan, upaya hukum ini dilakukan untuk memberikan pelajaran agar peristiwa pengusiran terhadap perawat dari indekos tidak terjadi di daerah lain.

"Mau diselesaikan secara kekeluargaan atau apa nanti terserah," ucap Rudy.

Tinggal di Rumah Sakit

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tiga perawat RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari indekos. Akibatnya, mereka kini tinggal sementara di ruangan lantai lima rumah sakit.

Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto membenarkan, adanya insiden perawat RSUD Bung Karno yang diusir oleh pemilik indekos.

"Iya (benar), disuruh pergi. Penyebabnya saya tidak tahu," kata Wahyu saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x