Kompas TV regional berita daerah

Sekda DKI: Banjir Jakarta Dinikmati Saja!

Kompas.tv - 28 Februari 2020, 05:25 WIB
sekda-dki-banjir-jakarta-dinikmati-saja
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA)
Penulis : Fadhilah

Derita Warga Jakarta

Berbeda dengan pernyataan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, nyatanya banjir bukanlah sebuah kenikmatan.

Bagi banyak warga yang terdampak, banjir telah menghabiskan harta benda mereka.

Belum lagi dampak banjir setelahnya. Misalnya, tak bisa bekerja karena akses terputus, tak bisa bekerja karena warung mereka terendam, harus izin karena harus membereskan rumah berkali-kali.

Hal inilah yang dirasakan Ani, seorang warga di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Kawasan rumahnya selalu menjadi langganan banjir.

Masih mengutip Kompas.com, Ani bercerita sudah tujuh kali dilanda banjir sampai membuatnya lelah secara batin. "Rumah kalau dibilang hancur ya hancur. Semua barang elektronik enggak ada yang selamat. Mesin jahit buat saya kerja rusak, sudah enggak bisa dipakai sama sekali," ujar Ani.

Ani berprofesi sebagai tukang jahit rumahan. Dan, itu satu-satunya hal yang bisa ia lakukan untuk menafkahi dirinya dan keponakannya.

"Kalau dibilang pendapatan saya turun, ya bukan turun lagi. Memang sudah enggak kerja saya dari awal tahun 2020 ini. Saya belum bisa beli mesin jahitnya lagi," ujar Ani.

Tak hanya Ani, ada pula Sriyani yang suaminya jarang bekerja karena banjir sudah merendam Cipinang Melayu.

"Suami saya itu kan ojol ya. Kalau banjir, ya enggak bisa ke mana-mana. Hari ini rumah saya emang sudah surut, tapi karena suami saya yang bersihin rumah dari lumpur semua, dia capek. Jadi ya hari ini belum bisa ngojol lagi," ujar Sriyani.

Dia menjelaskan bahwa kerugian yang ia dan keluarganya dapat tidak bisa diingat berapa besarannya.

"Saking banyaknya barang yang sudah kebuang karena rusak ya, terus suami saya jadi jarang kerja, ya lumayan susah jadinya buat sembako sehari-hari. Apalagi saya di rumah ada anak dua masih usia SD semua, sama mertua dua," ujar Sriyani.

Baca Juga: Sedikitnya Sudah 8 Kali Dilanda Banjir Sejak Januari, Solusi Atasi Banjir Sudah Disiapkan?

Dia juga mengatakan, semenjak banjir merendam rumahnya setinggi 3 meter, semua barang di rumahnya dibuang.

"Macam TV, kulkas, kompor kasur, pada dibuangin. Orang sudah enggak bisa dipakai semua. Kalau lihat ke rumah saya, sekarang isinya sudah kosong," ujar Sriyani.

Sriyani bercerita bahwa sekarang ia dan keluarganya hanya tidur dengan tikar.

"Kalau beli kasur lagi sama alat-alat lain juga nanggung, takut banjir lagi karena masih musim hujan. Mungkin nanti kalau udah musim panas lagi," ujar Sriyani.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x