Sudah Bermalam 4 Hari Tak Dapat Tiket, Pemudik Nekat Cegat Menko PMK Muhadjir di Pelabuhan Jangkar

Dia langsung menelepon pihak TNI AL agar mendatangkan kapal bantuan untuk bisa mengangkut pemudik-pemudik yang telantar di pelabuhan itu menuju ke Pulau Raas.

"Insya Allah 300 orang dan puluhan motor akan kami angkut menuju Pulau Raas hari ini, sudah kami telepon pihak TNI AL," ujarnya.

Muhadjir berharap para pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Jangkar menuju pulau sekitar bisa mengakses tiket secara online dengan lebih mudah.

Sementara, Camat Raas Kabupaten Sumenep, Subiyakto yang sebelumnya sempat datang ke Pelabuhan Jangkar Situbondo juga mengungkap adanya dugaan praktik percaloan.

"Banyak warga saya yang terkena calo, sistem online yang diberlakukan tidak bisa lepas dari praktik pencaloan," katanya.

Menurutnya, sistem pembelian tiket yang diterapkan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) berisiko mempermudah calo untuk memonopoli tiket.

Baca Juga: Musim Mudik Lebaran, Penjualan Pempek di Palembang Ramai Pesanan

"Sistem online ini merugikan pemudik, karena melalui website sehingga akses yang bisa masuk hanya beberapa orang, satu orang bisa membeli banyak tiket, apa iya tiket sebanyak 250 tiket habis dalam hitungan menit, akhirnya warga saya banyak beli ke calo," katanya.

"Seandainya tiket itu dijual seperti membeli tiket kereta api maka saya rasa kejadian ini tidak mungkin terjadi, masalahnya sistem online yang diterapkan hanya tidak begitu dan diatur sendiri oleh servernya," imbuhnya.

Subiyakto mengaku menerima informasi bahwa pemudik bisa mendapatkan satu tiket seharga Rp 120.000.

Padahal harga asli hanya Rp 65.000. Kenaikan tiket mencapai 100 persen.

"Satu tiket Rp 120.000 kalau empat anggota keluarga sudah lebih Rp 500.000," ucapnya.