Kompas TV regional sumatra

Kesal Sering Dimarahi, Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung: Jasadnya Dikubur di Belakang Rumah

Kompas.tv - 3 April 2024, 20:29 WIB
kesal-sering-dimarahi-pria-di-medan-bunuh-ibu-kandung-jasadnya-dikubur-di-belakang-rumah
Ilustrasi pembunuhan (Sumber: Istock)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

MEDAN, KOMPAS.TV - Sebuah video menjadi viral di media sosial setelah memperlihatkan penangkapan pria yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Video penangkapan pelaku pembunuhan terhadap ibunya itu diunggah oleh akun Instagram @tkpmedan.

Diketahui, peristiwa pembunuhan itu terjadi di Kelurahan Tegal Sari Mandala 2, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (1/4/2024).

Pelaku bernama Wen Pratama (33) menghabisi nyawa ibunya, Megawati (56), diduga karena kesal sering dimarahi.

Dalam video tersebut, terlihat pelaku tertunduk dikerumuni warga dengan tangan terikat di bagian belakang.

Saat ditanya para warga, Wen mengaku nekat membunuh ibunya karena sering dimarahi dan sama sekali tidak merasa kasihan.

"Enggak (nangis), rasa kasihan ku sudah habis karena direpetin juga," ujar pelaku.

Pelaku Sering Buat Onar dan Pernah Direhabilitasi

Pengakuan pelaku terkait motif pembunuhan itu juga dibenarkan oleh Kepala Lingkungan 13, Tegal Sari Mandala II, Maesal Putra.

Maesal yang sempat menginterogasi pelaku mengungkapkan bahwa pelaku depresi dan sudah tidak memiliki rasa belas kasihan.

Baca Juga: Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi: Pelaku Teriaki Korban Begal, Kejar, Lalu Bacok Pakai Pedang

"Sempat saya interogasi pelaku. Pengakuannya dia depresi, sudah nggak ada lagi rasa kasihan di dalam dirinya," kata dia dikutip dari Tribun-Medan.com, Rabu (3/4/2024).

Maesal menuturkan, pelaku yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu sempat tinggal di Kota Batam bersama istri dan anaknya.

Namun, belakangan diketahui, Wen dan istrinya sudah bercerai. Pelaku pun kemudian kembali tinggal di rumah orang tuanya.

"Dia ini tinggal di Batam, baru saja sebulan tinggal di sini. Anaknya yang umur 4 tahun juga tinggal di sini, katanya sudah cerai dengan istrinya," terangnya.

Maesal menyebut, sebelum merantau ke Kota Batam, pelaku memang dikenal kerap membuat onar.



Sumber : Tribun Medan


BERITA LAINNYA



Close Ads x