Kompas TV regional jawa barat

Otak Pembunuhan Indriana karena Cinta Segitiga Ternyata Caleg DPR Partai Garuda, Akhirnya Dipecat

Kompas.tv - 4 Maret 2024, 11:36 WIB
otak-pembunuhan-indriana-karena-cinta-segitiga-ternyata-caleg-dpr-partai-garuda-akhirnya-dipecat
Penemuan mayat wanita terbungkus selimut di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar pada Minggu 25 Februari 2024. (Sumber: Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman.)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Deni Muliya

BOGOR, KOMPAS.TV - Seorang wanita 24 tahun bernama Indriana Dewi menjadi korban pembunuhan berencana yang dilatarbelakangi karena cinta segitiga.

Korban Indriana Dewi dibunuh oleh kekasihnya bernama Didot Alfiansyah, yang ternyata sudah menjalin hubungan lebih dulu dengan wanita bernama Devara Putri Prananda.

Diketahui, Devara Putri sudah lima tahun lamanya menjalin asmara dengan Didot. Di saat yang sama, Didot juga berpacaran dengan korban Indriana Dewi selama tujuh bulan belakangan.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Perempuan Korban Cinta Segitiga: Dibunuh di Bogor, Jasad Dibuang di Banjar

Perselingkuhan Didot dengan Indriana Dewi pun tercium oleh Devara Putri, yang merupakan seorang calon legislatif atau caleg DPR RI tersebut. 

Setelah itu, Devara memberikan Didot pilihan. Jika memilihnya, maka Didot harus menghabisi nyawa Indriana Dewi.

Didot pun memilih Devara ketimbang Indriana. Ia lantas menyanggupi untuk menghabisi nyawa Indriana. 

Selanjutnya, disusunlah rencana untuk membunuh korban Indriana oleh Didot Alfiansyah.

Untuk melancarkan aksinya, Didot meminta bantuan temannya, Muhammad Reza Swastika untuk menjadi eksekutor pembunuhan korban.

Dengan mobil sewaan, Didot dan Reza berpura-pura mengajak korban Indriana jalan-jalan ke Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Mereka berangkat dari Jakarta menggunakan mobil Avanza. Begitu sampai di kawasan Bukit Pelangi Sentul, sang eksekutor Reza menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit hingga korban tewas.

Baca Juga: Eksekutor Pembunuh Perempuan yang Jasadnya Ditemukan di Banjar Dibayar Rp15 Juta dan Ponsel

Setelah dipastikan korban tak bernyawa, Didot dan Reza berangkat kembali ke Jakarta menjemput Devara Putri Prananda sambil membawa jasad korban.

Keesokan harinya, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali-Cirebon.

Namun, ketika di Kuningan, Jawa Barat, mobil tersebut rusak dan akhirnya diangkut ke bengkel.

Untuk mengelabui orang lain, mulut korban ditutup masker seolah terlihat tidur saat berada di dalam mobil.

Selama empat hari berada di dalam mobil, jasad Indriana baru dikeluarkan pada Jumat, 23 Februari 2024.

Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, Jawa Barat dengan menutup jasad korban pakai selimut.

Sosok Devara

Adapun sosok Devara yang menjadi otak pembunuhan Indriana diketahui merupakan seorang caleg DPR RI dari Partai Garuda Dapil Jawa Barat XI. Pada Pemilu 2024 ini, Devara hanya meraih 226 suara dan termasuk rendah dibanding caleg Partai Garuda lainnya.

Baca Juga: Duduk Perkara Anak Ancam Bunuh Bapak dan Lempar Bom Molotov, Korban: Kerjaannya Cuma Tidur dan Mabuk

Saat ini, Devara Putri Prananda yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Indriana Dewi itu telah diberhentikan sebagai kader Partai Garda Republik Indonesia atau Garuda.

Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika mengatakan, keputusan memberhentikan Devara tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dilakukan pihaknya atas kasus hukum menjeratnya.

"Sudah kami cabut keanggotaannya. Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (3/3/2024).

Pihak Partai Garuda menyatakan, kasus hukum yang menjerat Devara ini merupakan akibat tindakan pribadi yang tidak terkait dengan partai.

Lebih lanjut, Yohanna mengaku tidak begitu mengenal secara pribadi dengan pelaku karena tidak mengenalnya secara langsung.

Partai Garuda juga berharap kasus pembunuhan yang dilakukan Devara tersebut tidak dikaitkan dengan partainya.

Tak lupa., ia pun menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan yang menimpa Indriana.

Baca Juga: Duduk Perkara Anak Ancam Bunuh Bapak dan Lempar Bom Molotov, Korban: Kerjaannya Cuma Tidur dan Mabuk

"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Namun kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," ujar Yohanna.




Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x