Kompas TV regional sulawesi

Terjadi di Jeneponto, Pipa Air Warga Dipotong Diduga karena Tak Pilih Istri Kades di Pemilu 2024

Kompas.tv - 18 Februari 2024, 15:40 WIB
terjadi-di-jeneponto-pipa-air-warga-dipotong-diduga-karena-tak-pilih-istri-kades-di-pemilu-2024
Foto ilustrasi pemilu. Seorang petugas KPPS membawa logistik Pemilu 2024 dari Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Yogyakarta ke TPS nya, Selasa (13/2/2024) sore. (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

JENEPONTO, KOMPAS.TV - Akses air bersih untuk lima warga Dusun Bontomanai, Desa Bulusuka, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan diputus oleh keponakan calon anggota legislatif (caleg) pada pekan ini. Pemutusan ini diduga karena warga tidak memilih salah satu caleg yang merupakan istri kepala desa saat kontestasi Pemilu 2024.

Salah satu warga yang enggan disebut namanya menyebut pelaku pemotongan adalah keponakan kades. Istri dari kades tersebut, bernama Nurmiati merupakan calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) di dapil 2 Jeneponto.

Baca Juga: 18 TPS di Jakarta Utara Gelar Pemilu Susulan Pada Hari Ini

"Salah satu pendukung caleg di Desa Bulusuka memotong pipa selang air sumur bor yang diduga bersumber dari anggaran dana desa," kata warga itu sebagaimana dilansir Tribun Timur, Sabtu (17/1/2024).

"Yang memotong pipa atas nama Mantang ponakannya pak desa," lanjutnya.

Menurut warga tersebut, pemotongan pipa air bersih ini dilakukan pada Jumat (16/2) kemarin atau dua hari usai hari pemilihan Pemilu 2024, Rabu (14/2). Keluarga kades itu disebut menindak warga yang tidak memilih istrinya.

Jelang hari pemilihan, ipar kades yang bernama Sattoali pun disebut tiba-tiba menaikkan tarif pembayaran air. Ia berdalih harga air dinaikkan karena warga tidak menunjukkan dukungan kepada istri kades.

Kolase foto perempuan saat memutus pipa air bor warga di Dusun Bontomanai, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Sumber: Tribuntimur.com)

"Satu hari sebelum pemilihan ipar dari bapak Kepala Desa Bulussuka menaikkan harga air yang tadinya Rp 4 ribu per kubik menjadi Rp 10 ribu per kubik," kata warga tersebut.

"Dengan dalih bahwa mereka yang dinaikkan harga airnya tidak mau mendukung istri Kepala Desa Bulussuka yang maju sebagai caleg dari partai PAN."

Sementara itu, Kepala Desa Bulusuka Hamsah enggan menjawab banyak saat diminta keterangan tentang pemotongan akses air warga terkait pencalonan istrinya.

"Sabar, Bosku. Tidak kutau ada atau tidak karena belum ada info," katanya saat dikonfirmasi.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Minta DPR Panggil KPU: Jalankan Fungsi Pengawasan


 



Sumber : Kompas TV, Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x