Kompas TV regional jabodetabek

Semua Kasus Terkonfirmasi Cacar Monyet Ada di Jakarta, Heru Budi Bentuk Tim Penelusuran

Kompas.tv - 24 Oktober 2023, 00:15 WIB
semua-kasus-terkonfirmasi-cacar-monyet-ada-di-jakarta-heru-budi-bentuk-tim-penelusuran
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengantisipasi penambahan kasus terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox, dengan memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI membentuk tim penelusuran (tracing). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengantisipasi penambahan kasus terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox, dengan memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI membentuk tim penelusuran (tracing). 

Kemenkes mencatat, saat ini ada total 8 kasus monkeypox dengan 7 kasus aktif. Seluruhnya ada di Jakarta. 

Kasus positif pertama ditemukan pada Agustus 2022 (1 kasus), kemudian kasus kedua dan seterusnya ditemukan pada 13 Oktober 2023 (1 kasus), 19 Oktober 2023 (1 kasus) dan 21 Oktober 2023 (5 kasus).

"Saya tugaskan Bu Kadinkes (Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati) bikin tim tracing (penelusuran). Jadi ketika ketemu (kasus baru), salah satunya karena tracing," kata Heru di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).  

Baca Juga: Apakah Kencing Manis atau Diabetes Bisa Menular? Simak Pencegahan dari Kemenkes

Dia menjelaskan, anggota tim penelusuran itu nantinya bertugas memproses, mencari dan memantau pihak yang berkontak erat dengan orang yang terkena cacar monyet. 

Heru juga akan terus berkordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait penanganan dan pencegahan cacar monyet.

"Saya komunikasi dengan Pak Menkes. Jadi (supaya) detail peristiwanya, tracing-nya kami paham dan tahu," ujarnya, seperti dikutip dari Antara

Selain 7 kasus aktif, Dinkes DKI juga mencatat ada 9 orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet. Kesembilan orang tersebut telah menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR.

Baca Juga: Kemenkes Bantah Vaksin HPV untuk Anak SD Bisa Bikin Mandul, Manfaatnya Cegah Kanker Serviks

Dinkes DKI Jakarta juga menemukan adanya satu orang probable atau menampakkan gejala monkeypox, tapi belum dilakukan tes PCR. Sementara tiga orang yang sebelumnya berstatus suspek, dinyatakan negatif Mpox.

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mendesak Dinkes DKI untuk bergerak cepat menangani kasus cacar monyet di Jakarta.

"Dinkes DKI harus cepat dan mewaspadai meningkatnya kasus cacar monyet atau Mpox di Jakarta karena penularannya melalui droplet (tetesan/butiran kecil) pernapasan," kata Kenneth di Jakarta, Minggu (22/10). 

Dia menjelaskan, meskipun cacar monyet tidak bertransmisi melalui udara dalam waktu singkat, penyakit ini bisa menyebar dari kontak langsung dengan penderita.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Edaran dan Langkah-Langkah Pencegahan Virus Nipah

Dia menegaskan perlu diwaspadai secara serius karena ada warga DKI yang sudah terjangkit. Tujuannya, agar tidak kembali mewabah seperti Covid-19.

Terlebih, kata dia, Indonesia sebentar lagi akan mengadakan pesta demokrasi lima tahunan dan hal itu akan membuat banyak orang bertemu.

Dia menilai cacar monyet ini telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus diwaspadai masyarakat.

"Ini harus menjadi perhatian bagi Dinkes DKI untuk segera melakukan penelusuran kontak pasien jika ada yang terjangkit," ujarnya. 

Kenneth pun mengimbau kepada masyarakat khususnya wilayah DKI Jakarta untuk menjaga kebersihan diri, dengan rajin memakai masker jika merasa badan tidak sehat dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Baca Juga: Skema Penerimaan Bantuan Iuran Jamsostek untuk Pekerja di Sektor Informal

Selain itu, menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya.

Dia menganjurkan orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala tersebut segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

"Jika mendapati gejala dan tanda seperti cacar monyet diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat segera tertangani," tuturnya.


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x