Kompas TV regional jawa tengah dan diy

PVMBG: Gunung Slamet Belum Muntahkan Hujan Abu Meski Berstatus Waspada

Kompas.tv - 23 Oktober 2023, 17:35 WIB
pvmbg-gunung-slamet-belum-muntahkan-hujan-abu-meski-berstatus-waspada
Puncak Gunung Slamet terlihat dari kawasan Wanawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2023). (Sumber: ANTARA/Sumarwoto)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

PEMALANG, KOMPAS.TV - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pemalang mengatakan peningkatan aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah belum menimbulkan hujan abu pada Senin (23/10/2023).

Meski status Gunung Api Slamet telah meningkat dari Siaga menjadi Waspada sejak Kamis (19/10/2023), Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet belum melihat adanya letusan yang menyebabkan hujan abu.

"Hujan abu itu harus ada letusan dulu atau erupsi, jadi bawa material dari dalam. Itu masih lemah," kata Kepala Pos PGA Slamet Muhammad Rusdi, Senin (23/10/2023).

Dia pun menjelaskan, video mobil tertutup debu yang disangka abu letusan Gunung Slamet adalah tidak benar.

Dalam video tersebut, seseorang menunjukkan mobil yang kotor terkena debu ketika parkir di salah satu rumah warga Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Banyumas, dalam kondisi cuaca berkabut.

Pengunggah video itu juga menanyakan apakah debu tersebut merupakan debu vulkanik dari Gunung Slamet.

Baca Juga: Gunung Slamet Waspada, Ini Penyebab dan Imbauan PVMBG

Rusdi mengatakan debu yang mengotori mobil dalam video yang beredar di grup WhatsApp "Info & Penanganan Bencana" yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas itu bukan abu vulkanik.

"Kegempaan di Gunung Slamet sampai saat ini masih gempa tremor menerus dan datanya fluktuatif, naik-turun, dan belum terjadi gempa letusan atau erupsi," jelasnya.

Rusdi juga mematahkan kabar yang beredar tentang suara menggelegar yang disebut letusan Gunung Slamet. Ia menegaskan, suara gemuruh tersebut bukan dari Gunung Slamet melainkan suara petir karena faktor cuaca.

Pasalnya, tak tercatat aktivitas kegempaan yang muncul bersamaan dengan suara menggelegar tersebut. Biasanya, kata Rusdi, gemuruh akibat aktivitas Gunung Slamet akan terdeteksi dalam seismograf.



Sumber : Kompas TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x