Kompas TV regional jawa timur

Pendaki Gunung Arjuno-Welirang Meninggal akibat Hipotermia, Pengelola Keluarkan Imbauan Ini

Kompas.tv - 21 Agustus 2023, 17:33 WIB
pendaki-gunung-arjuno-welirang-meninggal-akibat-hipotermia-pengelola-keluarkan-imbauan-ini
Gunung Welirang di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Gunung ini berada pada satu punggungan yang sama dengan Gunung Arjuno. (Sumber: Kompas.com/Hendra A Setyawan)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pendaki meninggal dunia karena hipotermia di pos 2 jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang via Sumberbrantas, Jawa Timur, Minggu (20/8/2023).

Menyusul peristiwa tersebut, pihak UPT Tahura Raden Soerjo mengimbau calon pendaki yang akan mendaki Gunung Arjuno-Welirang untuk memastikan kesiapan fisik dan mental, agar kejadian tersebut tidak terulang.

Jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang via Sumberbrantas pun sempat ditutup sementara akibat adanya peristiwa itu.

Seorang petugs UPT Tahura Raden Soerjo bernama Devi menjelaskan, korban dinyatakan meninggal dunia setelah petugas memeriksanya di pos 2 sekitar pukul 10.30 WIB.

"Pukul 09.00 WIB, Minggu (20/8/2023) petugas mendapatkan laporan kalau ada pendaki yang mengalami hipotermia,” jelasnya melalui telepon, Senin (21/8/2023).

“Petugas sampai di pos 2 pukul 10.30 WIB dan korban dinyatakan sudah meninggal dunia," imbuhnya kepada Kompas.com.

Selanjutnya, kata Devi, tim evakuasi membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Koto Baru.

Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Dramatis Pendaki Gunung Lemongan Lumajang yang Hipotermia!

Berkaitan dengan peristiwa itu, Devi mengimbau calon pendaki untuk memastikan kondisi mental dan fisik dalam keadaan sehat sebelum mendaki.

"Salah satu syarat sebelum mendaki gunung itu harus ada surat keterangan sehat. Ini sebetulnya bukan hanya sekadar surat," kata Devi.

Dia menambahkan, semua calon pendaki harus memastikan diri mereka dalam keadaan sehat, serta tidak ada penyakit bawaan yang berisiko.

"Jadi sudah kami tekankan di SOP, bahwa mereka harus benar-benar sehat, dan jika terjadi sesuatu hal, tidak enak badan, segera turun kembali, jangan menunggu parah," kata Devi.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan berjaga-jaga untuk memberikan bantuan, pendaki tidak boleh mendaki hanya berdua, minimal bertiga.

"Saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem, bukan hanya pada saat musim hujan, tapi juga musim kemarau," katanya.

Devi juga menuturkan akhir-akhir ini suhu di kawasan Gunung Arjuno sangat dingin, ditambah angin yang cukup kencang, dan kelembapan udara yang rendah.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x