Kompas TV regional jawa barat

Heboh Guru Muda di Pangandaran Lapor Dugaan Pungli Diancam Pemecatan, Pilih Mengundurkan Diri

Kompas.tv - 9 Mei 2023, 22:13 WIB
heboh-guru-muda-di-pangandaran-lapor-dugaan-pungli-diancam-pemecatan-pilih-mengundurkan-diri
Guru muda di Pangandaran, Jawa Barat, Husein Ali Rafsanjani jadi perhatian publik usai menceritakan pengalamannya melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) Pemkab Pangandaran yang berujung pengunduran diri, Senin (8/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar video Tiktok @husein_ar)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

PANGANDARAN, KOMPAS.TV - Seorang guru muda di Pangandaran, Jawa Barat bernama Husein Ali Rafsanjani jadi perhatian publik usai menceritakan pengalamannya melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) Pemerintah Kabupaten Pangandaran.

Melalui video berdurasi 5 menit 31 detik yang diunggah ke media sosial Tiktok dan Instagram pada Senin (8/5/2023), Husein mengungkapkan dugaan pungli hingga tekanan-tekanan yang ia terima usai melaporkan hal tersebut.

Kejadian bermula pada tahun 2020 usai dirinya menerima surat tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN). Husein dan teman-temannya mendapat undangan untuk mengikuti Latihan Dasar (Latsar).

Ia menyebut, seminggu sebelum kegiatan Latsar itu dilaksanakan, dirinya diminta membayar uang transportasi. Peserta yang ikut ataupun tidak, kata dia, tetap wajib membayar uang transportasi tersebut. 

Setelah itu, pada saat pelaksanaan Latsar, ia kembali dimintai uang. Melalui media sosialnya, Husein bahkan menunjukkan tangkapan layar saat ditagih.

"Terus waktu lagi Latsar tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp350 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah: ASN Selepas Lebaran Boleh Perpanjang Cuti, WFH, tapi Tunda Halalbihalal

Ia pun merasa keberatan, terlebih lagi gajinya selama tiga bulan belum dibayarkan. Ia mengaku menunjukkan tangkapan layar rekeningnya kepada si penagih yang memperlihatkan bahwa isi tabungannya saat itu tak sampai Rp500 ribu.

Merasa ada kejanggalan karena tak tahu peruntukan atau tujuan penggunaan uang yang ditagihkan kepadanya, Husein pun mengaku melaporkan peristiwa itu melalui situs pemerintah Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) di lapor.go.id.

"Saya kirim laporan (dengan) anonim. Di grup ramai nyari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituduh, saya enggak mau merugikan orang lain, mending saya ngaku. Bahkan ada obrolan SK (pegawai) satu kabupaten enggak akan turun (kalau tidak ada yang mengaku)," kata Husein, Selasa (9/5/2023), dilansir dari Kompas.com.

"Nggak lama dari laporan yang saya kirim, tiba-tiba dicari siapa yang melapor, karena banyak yang dituding, kasihan, saya nggak mau ngerugiin orang, saya ngaku aja bahwa itu saya yang melapor," kata Husein.

Setelah itu, ia mengaku ditelepon untuk menghadap ke Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: BRIN Gelar Sidang Etik ASN yang Ancam Warga Muhammadiyah Besok

Menurut Husein, suasana saat ia datang ke kantor BKPSDM sangat tidak nyaman. Ia diminta untuk meletakkan ponselnya dan dikerumuni belasan orang.

"Saya dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkarin gitu, terus ditanya kenapa melapor?" ujarnya.

Ia mengaku keberatan, karena tak tahu peruntukan uang tersebut dan urgensinya. Pihak BKPSDM, kata dia, mengatakan uang untuk Latsar ada, tetapi dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Husein kemudian meminta surat laporan perpindahan dana tersebut. Namun, lanjut dia, pihak BKPSDM justru memberikan keterangan yang berbeda bahwa tak ada dana untuk Latsar karena rencana penyelenggaraan yang sebelumnya daring berubah menjadi luring.

Mereka, kata Husein, juga mengatakan bahwa Husein bisa dianggap merusak nama baik instansi apabila tak mau menurunkan laporannya.

"Kamu kalau laporan ini nggak diturunkan, bisa dipecat, karena bisa dianggap merusak nama baik instansi," kata Husein menirukan perkataan pihak BKPSDM di videonya.

Husein menyebut pihak BKPSDM kemudian mendatangi sekolah tempat ia mengajar.

"Sekolah saya didatengin, dicari masalahnya ada apa, padahal baik-baik aja sekolah saya," ujarnya.



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x