Kompas TV regional jabodetabek

Taksi Sopir yang Diracun Kecubung Disewa Rp1 Juta, Pelaku Minta Diantar dari Cibubur ke Cilegon

Kompas.tv - 14 April 2023, 21:59 WIB
taksi-sopir-yang-diracun-kecubung-disewa-rp1-juta-pelaku-minta-diantar-dari-cibubur-ke-cilegon
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (tengah) dan Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly (kedua dari kanan) saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/4/2023) (Sumber: ANTARA/Ilham Kausar)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suprapto (46), sopir taksi online yang diracun dengan kecubung dan dibuang di jalan tol, ternyata mobilnya disewa secara offline oleh pelaku.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudo Uly menyebut, pelaku menyewa mobil korban dan minta diantarkan dari kawasan Cibubur, Jakarta Timur, menuju Cilegon, Banten.

Baca Juga: Sopir Taksi Online Diracun Kecubung dan Dibuang di Jalan Tol, Korban Tewas Tertabrak, Mobil Dicuri

Titus mengatakan, awalnya korban Suprapto dihubungi oleh salah satu pelaku berinisial AW melalui pesan instan lewat aplikasi WhatsApp pada Minggu (19/3/2023).

Kepada Suprapto, kata Titus, pelaku AW hendak menyewa mobil korban dengan bayaran yang telah disepakati sebesar Rp1 juta.  

“Pelaku AW melakukan kontak secara pribadi melalui nomor WA korban dan meminta korban untuk mengantarkan pelaku dari Cibubur ke Cilegon dengan harga yang disepakati sebesar Rp1 juta,” kata Titus dalam konferensi persnya di Mapolda Metro Jaya pada Jumat (14/4/2023).

Dalam perjalanan di daerah Cikupa, Tangerang, para pelaku minta berhenti karena akan membeli makan nasi bungkus, termasuk juga membelikan korban Suprapto.

Selesai membeli makan, mobil kemudian kembali melaju. Namun, para pelaku meminta berhenti lagi. Kali ini, mampir ke minimarket.

Baca Juga: Waspada! Perampok Racuni Sopir Taksi 'Online' dengan Kecubung di Makanan

“Saat di perjalanan, kemudian pelaku minta berhenti lagi di salah satu minimarket. Saat korban lengah inilah, pelaku memberikan kecubung ke makanan nasi bungkus korban,” tutur Titus.

"Korban kemungkinan sudah merasa pernah ketemu beberapa kali dengan pelaku dan ada rasa percaya."

Selanjutnya, Titus menuturkan, korban dan para pelaku makan nasi bungkus bersama-sama. Tak lama berselang, efek kecubung mulai dirasakan oleh korban saat ia melanjutkan perjalanan mengendarai mobil.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x