Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Tempat Cocok Ngabuburit Jogja: Ada Wisata Moyo Bening Gunungkidul, Surga Tersembunyi Ala Ubud Bali

Kompas.tv - 1 April 2023, 06:50 WIB
tempat-cocok-ngabuburit-jogja-ada-wisata-moyo-bening-gunungkidul-surga-tersembunyi-ala-ubud-bali
Lokasi wisata Moyo Bening yang berada di kawasan Gunung Kendil, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Tempat destinasi baru wisata di Jogja. (Sumber: dokumentasi)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Gading Persada

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV- Bingung cari tempat ngabuburit menunggu waktu buka puasa di hari kesepuluh Ramadan 1444 Hijriah atau Sabtu, 1 April 2023? Jangan khawatir, Jogja seperti tak ada abisnya untuk mencari tempat-tempat rekomendasi yang cocok untuk ngabuburit. Salah satunya bisa merapat ke Wisata Moyo Bening di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Berlokasi di kawasan Gunung Kendil, Ponjong, Gunungkidul, masih belum banyak orang tahu Moyo Bening yang menjadi semacam surga tersembunyi di kawasan terpencil ini. Tempat yang awalnya agak susah dilalui kendaraan kini telah disulap menjadi sebuah tempat wisata high quality layaknya Ubud Bali.

Baca Juga: Jokowi Ingin Rem Wisatawan Asal Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Apa Alasannya?

Sejarah Moyo Bening
Seorang tokoh masyarakat yang merupakan anak dari pencetus wisata Moyo Bening, Wahyu Karnadijaya (55) menuturkan hal ihwal Moyo Bening ini. Ia bercerita, pada jaman dahulu kawasan wisata ini merupakan daerah yang tidak menarik, selain tenar dengan angker, Gunung Kendil memiliki akses sulit karena hanya jalan setapak. 

Awalnya banyak warga ketakutan lewat kawasan ini selain angker juga sepi dan jalan sulit.
Kemudian, muncul tokoh masyarakat yang juga pemilik pondok pesantren kawasan sekitar yakni Mbah Moyo Retno.

Ia kemudian membangun kawasan ini secara swadaya termasuk memperbaiki penerangan dan jalan yang sempit dilebarkan dan dihaluskan di tahun 2008.

Pada awalnya hanya dibangun untuk rumah tinggal pribadi Mbah Moyo Retno saja sebagai tempat peristirahatan namun diperbolehkan masyarakat umum sekitar juga datang menikmati di kawasan ini.

"Saat dibangun tidak ada air sama sekali. Ponjong memang susah air. Namun Mbah Moyo tak putus semangat, Kun Fayakun terus saja berdoa kepada Tuhan dan tak dinyana ternyata muncul sumber air dari yang sebelumnya kering tak ada potensi sumber air," kata Wahyu, baru-baru ini.

Konon katanya sebelum Mbah Moyo tahu bahwa di kawasan ini ada sumber air, ia terlebih dahulu bermimpi mengebor di batuan besar.

"Karena daerah terpencil ada batasan maksimal pengeboran dilakukan. Usaha mengebor tak sampai disitu saja, rata rata mereka tukang bor takut melakukan pengeboran di tempat tersebut. Akhirnya kesepakatan bersama ada yang mau mengebor dengan syarat ditungguin tak berani sendirian," tutur dia.

Selama di bor dengan kedalaman 70 Meter ternyata baru ada sumber mata air yang menyentuh tanah. 

Baca Juga: Wisata Batur Natural Hot Spring

Lantas, apa yang menarik dari Moyo Bening?
Banyak orang berbondong bondong datang ke tempat ini untuk berendam (kungkum) dan mandi sepuasnya. 

Konon katanya sumber mata air yang ada di Moyo Bening ini memiliki kandungan pH alias keasaman terbaik sehingga sangat cocok untuk aneka pengobatan dan air minum langsung.

Lebih menarik lagi saat ini terdapat kolam renang yang dapat untuk berenang bagi masyarakat umum. 

Terkini kondisi Mbah Moyo saat ini berusia 83 tahun. Untuk datang wira wiri kawasan ini fisiknya sudah tidak kuat. Maka dari itu Moyo Bening difungsikan menjadi objek wisata bahkan healing.

Fasilitas yang dibangun tak hanya kolam renang saja yang telah dibangun di 2017 namun pendapa joglo untuk duduk duduk bahkan berkordinasi dan diskusi tentang suatu hal.

Asyiknya menikmati kudapan gorengan di Moyo Bening yang berada di kawasan Gunung Kendil, Ponjong, Gunungkidul, DIY. (Sumber: dokumentasi)

Untuk pengembangan pada 2016 dibangun rumah makan sederhana menyediakan aneka sayur dan lauk seperti njangan ndeso, sop, ayam goreng, telur dan sebagainya. Selain itu dijual juga kopi dan aneka minuman serta gorengan sebagai camilan.

Pada 2016 hingga 2018 Moyo Bening banyak dikunjungi wisatawan sekadar ingin berwisata atau bermain air bahkan melakukan ritual mengobati sakit dengan berendam maka selama pandemi ambruk tak ada kunjungan sama sekali.

Tak berapa lama pandemi Covid-19 datang mengubah segalanya. 

"Setidaknya 3 tahun berhenti operasional sekarang difungsikan lagi setelah pandemi," imbuh dia.

Dengan rate harga masuk dan berenang Rp15 ribu per satu pengunjung rata rata saat ini ada 40 pengunjung datang.


 

Rata rata pengunjung yang datang menceritakan pengalamannya yakni datang ke Moyo Bening selain berwisata juga mengobati penyakit seperti stroke darah tinggi dan penyakit kulit.

Salah satu pengunjung asal Jawa Barat, Jaka Kusumah mengaku ia suka datang ke tempat ini untuk berenang.

"Bahkan mandi sekalipun enggak dingin sama sekali. Airnya malah seolah hangat. Kalau sudah berendam disini badan jadi fresh dan enak segar," tandas pria berdarah Sunda ini.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x