Kompas TV regional kriminal

Kriminolog Sebut Ada Empat Pembunuhan Berantai yang Dilakukan Wowon Cs, Begini Penjelasannya

Kompas.tv - 23 Januari 2023, 17:41 WIB
kriminolog-sebut-ada-empat-pembunuhan-berantai-yang-dilakukan-wowon-cs-begini-penjelasannya
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Jumat (30/9/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai ada empat serial killing atau pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki (60) dan kawan-kawan.

 

Adrianus mengatakan, jika melihat dari pelaku, memang pelakunya sama. Tetapi motif pembunuhan itu berbeda-beda.

“Bagi saya ini lebih dari satu serial killing. Karena tadi, motifnya berbeda-beda. Memang pelakunya sama, tapi motifnya berbeda-beda,” tuturnya dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Senin (23/1/2023).

Baca Juga: Cerita Korban Wowon Cs yang Selamat dari Maut: Saya Minum Kopi Beracun!

Ia menyebut ada empat motif dalam pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi dan Cianjur, Jawa barat tersebut.

“Sebagaimana saya katakan, ada empat motif yang bisa saling berjejalan, itu mengindikasikan ada empat serial killing.”

Keempat motif itu, menurutnya, adalah ekonomi, penggandaan uang, menghindar dari laporan anggota keluarga korban ke polisi, dan memperkuat kemampuan klenik.

“Yang kedua tentu saja motif penggandaan uang. Itu harus dibedakan dengan motif ekonomi, dalam arti bahwa ketika sudah terima uang lalu kemudian uang bisa dikuasai. Itu secara pidana beda.”

Baca Juga: Update Terkini Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs: 9 Korban Sudah Teridentifikasi

“Ketiga adalah ketika ada niat dari para pelaku untuk melenyapkan nyawa anggota keluarga yang telah melihat perbuatan di Cianjur dalam rangka melenyapkan korban-korban sebelumnya,” tuturnya.

Motif keempat terkait upaya peracunan, yang mengindikasikan upaya untuk memperkuat kemampuan klenik atau supranatural.

“Keempat, terkait dengan upaya peracunan, ini juga dapat dianggap sebagai motif tersendiri, khususnya untuk memperkuat kemampuan klenik, dengan kata lain menjadikan anggota keluargga, khususnya anak sebagai tumbal.”



Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x