Jangan Keliru! Ternyata Ini Cara Ketahui Keuntungan Investasi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keuangan digital Indonesia semakin memperlihatkan tren yang positif. Jika melihat dari perkembangan pengguna dan perusahaan, ada peningkatan data yang signifikan. Menurut laporan Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik tumbuh 42,06 persen pada kuartal pertama 2022.

Selain transaksi uang elektronik, investasi kini juga semakin mudah dijangkau dan diakses masyarakat. Kini, kita bisa melihat bagaimana artis mulai menawarkan investasi di kripto dengan keuntungan yang berkali-kali lipat.

Masyarakat yang masih awam ini pun akhirnya tergiur dengan keuntungan investasi dalam jangka waktu yang singkat itu. Akhirnya, banyak dari mereka pun yang merugi karena tak paham bagaimana fundamental dari investasi.

Melihat fenomena ini, Joice Tauris Santi, Jurnalis Kompas.id dan Certified Financial Planner, dalam siniar CUAN bertajuk “Keuntungan Investasi yang Masuk Akal” dengan tautan akses dik.si/CUANKeuntungan, berbagi pandangannya.

Pentingnya Memperhatikan Hal-Hal Fundamental

Joice mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu dicermati jika kita memutuskan untuk berinvestasi, terlebih apabila ia menawarkan keuntungan tinggi. Pasalnya, keuntungan investasi yang masuk akal pasti tidak jauh dari gambaran yang kita dapatkan di pasar.

Baca Juga: Anti Boncos! Ini Dia Tips Siapkan Biaya Pendidikan Anak

Itu sebabnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal fundamental, misalnya istilah-istilah dalam investasi. Setelah itu, kita bisa menghitung berapa suku bunga atau kenaikan saham.

“Jadi, kalau kita mau berinvestasi kita harus pahami dulu. Di market tuh kayak gimana, ada gak di market itu. Ada gak return saham yang bisa dipastikan,” tegasnya.

Wanita ini pun mengibaratkan investasi layaknya membeli sebuah barang. Ketika ditawari suatu barang yang murah tapi diklaim berkualitas bagus, kita perlu memperhatikan dengan saksama apakah ada hal-hal yang mencurigakan. Bisa saja barang yang kita beli ternyata memiliki kecacatan.

Penting pula untuk mencari tahu bagaimana latar belakang perusahaan yang membuka saham. Perhatikan apakah bisnisnya berjalan dengan baik, apakah bangunannya ada, dan apakah keadaan sahamnya sedang baik.

Setelah melakukan analisis fundamental, kita juga perlu mengetahui teknikalnya. “Apakah sahamnya sedang up trend? Karena banyak juga emiten-emiten di bursa yang bagus dan masih beroperasi tapi sedang low trend,” tambah Joice.

Miliki Perencanaan Investasi Sebelum Ambil Keuntungan

Joice mengungkapkan waktu ideal untuk memperkirakan kapan pengambilan keuntungan saham adalah saat membuat perencanaan. 

Perencanaan ini berfungsi agar kita memperhatikan hal fundamental, seperti kapan masuk ke saham, masuk di harga berapa, kapan waktu menjualnya, dan kapan dijual rugi ketika sudah menyentuh batas toleransi kita.

Setelah itu, kita bisa menentukan teknik-teknik investasi yang sesuai. Joice pun menekankan, “Kalau temen-temen tidak punya trading plan akan muncul penyesalan. Ketika rugi udah jauh turun gak dilepas sampe dijual, tapi dia turun terus. Itu kadang-kadang terjadi.”

Baca Juga: Bagaimana Tantangan Perempuan dalam Berkarier di Industri STEM?

Itu sebabnya, pahami terlebih dahulu instrumen investasi yang digunakan. Sebaiknya, mulailah dari instrumen investasi yang paling minim risikonya, seperti reksa dana.

Di samping bermain saham, perlu juga memperbanyak diri dengan literasi finansial agar memperkuat fondasi kita dalam berinvestasi. Terakhir, kita juga perlu mengontrol diri agar tak mudah tergiur keuntungan tinggi dalam jangka waktu yang pendek. Justru, hal tersebut perlu kita waspadai.

Lantas, bagaimana strategi lainnya untuk mengetahui keuntungan investasi yang tepat?

Yuk, langsung aja dengarkan jawaban lengkap Joice dalam siniar CUAN episode “Keuntungan Investasi yang Masuk Akal” yang dapat diakses melalui dik.si/CUANKeuntungan.  

Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata