Kompas TV regional kriminal

Kronologi Bocah 11 Tahun Dibunuh Secara Kejam oleh 2 Remaja, Pelaku Berencana Jual Organ Tubuh

Kompas.tv - 11 Januari 2023, 07:33 WIB
kronologi-bocah-11-tahun-dibunuh-secara-kejam-oleh-2-remaja-pelaku-berencana-jual-organ-tubuh
Dua tersangka penculikan anak, yakni Al (17) dan Fa (14), dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/1/2023). (Sumber: Kompas.id/RENY SRI AYU ARMAN)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

“Saya coba menghubungi dan menawarkan soal organ tubuh. Setelah itu, saya menculik korban, lalu saya bawa ke rumah. Tadinya saya mau serahkan utuh kepada orang yang berminat. Ternyata surat elektronik yang saya kirim tidak dibalas. Karena bingung, saya panggil teman, lalu korban kami bunuh,” ungkapnya.

Usai membunuh, kedua pelaku mencari kantong plastik bekas sampah lalu memasukkan korban ke dalam plastik itu. Pada Minggu malam, jenazah korban kemudian dibawa menggunakan sepeda motor dan dibuang di kolong jembatan.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, korban meninggal dengan luka di leher dan kepala akibat cekikan dan benturan. Saat melakukan aksinya, Al menyebut, orangtuanya tidak berada di rumah karena sedang menjaga warung.

Korban diimingi-imingi uang Rp50 ribu

Aisyah (23), bibi korban, menuturkan, pada hari kejadian, Dewa berada di depan sebuah minimarket. Dewa bersama sepupunya, Alif (12), memang terbiasa mengisi waktu luang menjadi juru parkir di minimarket tersebut.

Aktivitas itu biasanya dilakukan setelah mereka selesai menjadi kuli angkat barang di Pasar Batua pada pagi hingga siang.

“Dia memang suka kerja apa saja untuk tambah uang jajan. Dia angkat barang belanjaan di pasar, lalu ke Indomaret jaga motor. Kadang diberi uang, kadang tidak. Namun, dia tetap kerja karena memang suka,” kata Aisyah.

Menurut pengakuan Alif, sebelum penculikan terjadi, pelaku sudah melakukan pengamatan sejak pukul 16.00 Wita.

Sekitar pukul 17.30, pelaku mendatangi keduanya, lalu menawarkan pekerjaan membersihkan rumah dengan iming-iming uang Rp 50.000. Tawaran itu membuat Dewa tertarik meski Alif sebenarnya sudah melarang.

“Saya larang dan bilang jangan. Tapi dia mau karena katanya ada uangnya. Lalu dia dibawa pakai motor. Setelah itu saya pulang melapor ke rumah,” kata Alif.

Setelah mendapat laporan dari Alif, keluarga lalu mencoba mencari Dewa. Mereka juga sempat melapor ke polsek sekitar dua jam setelah korban dibawa.

Namun, karena saat itu waktu hilangnya Dewa belum sampai 24 jam, laporan tersebut belum diproses.

“Sepanjang malam kami berpencar mencari. Akhirnya, besoknya kami laporkan kembali ke polisi,” ujar Aisyah.



Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x