Kompas TV regional berita daerah

Ganjar Pranowo Ungkap Dua Langkah Pemerintah Tangani Asap Penyebab Kecelakaan Beruntun di Jalan Tol

Kompas.tv - 21 September 2022, 05:45 WIB
ganjar-pranowo-ungkap-dua-langkah-pemerintah-tangani-asap-penyebab-kecelakaan-beruntun-di-jalan-tol
Sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Ruas Tol Pejagan-Pemalang, tepatnya di KM 252, Minggu (18/9/2022). (Sumber: Foto. Dok. WAG Wartawan Brebes-Kompas.com/Tresno Setiadi)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah daerah di wilayahnya untuk menanggulangi masalah asap penyebab kecelakaan beruntun di Tol Pejagan (Brebes)-Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu (18/9/2022).

Setidaknya ada dua langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk menangani persoalan tersebut.

Pertama, berkoordinasi dengan kepolisian dan pengelola tol untuk mendata dan mengawasi lahan-lahan yang dibakar maupun berpotensi untuk dibakar warga.

"Setelah adanya kejadian kecelakaan kemarin, saya coba komunikasi dengan kawan-kawan bupati dan wali kota untuk mengingatkan, dan dinas perhubungan kami minta untuk koordinasi dengan kepolisian," kata Ganjar di Kompas Malam, Selasa (20/9/2022).

Ia juga mengatakan, meminta pengelola tol untuk mengontrol titik-titik lahan mana saja di sekitar tol yang dibakar oleh warga.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah di bawahnya untuk menghitung lahan-lahan yang berpotensi untuk dilakukan pembakaran jerami oleh para petani.

“Kalau kita melihat sampai hari ini, efektif atau tidak harus kita kerjakan karena sudah kejadian, maka saya minta untuk dilakukan patroli, padamkan dulu, kemudian kami minta dihitung lahan-lahan yang potensi untuk dibakar ada di mana saja,” jelasnya.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan, Kementerian PUPR: Petugas Sudah Ingatkan Warga Tak Bakar Lahan

Ia meminta bupati, wali kota, maupun kepala daerah di bawahnya untuk menghitung dengan cermat serta menjaga lahan-lahan yang potensial untuk dilakukan pembakaran oleh petani di sekitar jalan tol.

“Tentu saja dari masing-masing kabupaten-kota sudah punya data itu. Namun demikian, setelah kami mendapatkan preseden yang buruk, kemudian mengakibatkan ada nyawa yang melayang, ada juga yang sakit karena kecelakaan, maka kami mesti menghitung dengan cermat,” ungkapnya.

“Maka kita mesti menjaga daerah-daerah atau wilayah-wilayah yang potensial dilakukan pembakaran oleh warga,” imbuhnya.

Selain itu, ia meminta Dinas Perhubungan Jawa tengah dan kepolisian melakukan pemantauan atau patroli di sekitar jalan tol.

“Agar early warning system-nya (sistem peringatan dini -red) itu bisa dilakukan, maka saya minta adanya patroli,” tegasnya.

“Dinas Perhubungan saya, saya minta untuk memantau ini, termasuk dengan kepolisian, sehingga kalau ada yang masih melakukan itu (pembakaran lahan, -red), cepat-cepat kami tangani,” tegasnya.


 

Kedua, menggencarkan edukasi pengelolaan lahan tanpa pembakaran jerami kepada petani melalui dinas pertanian.

“Ada Dinas Pertanian, kawan-kawan penyuluh. Para petani ini kan ada kelompok tani atau gapoktan (gabungan kelompok tani, -red), itu bisa menjadi sasaran untuk kami edukasi,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, edukasi terkait pengelolaan jerami sebetulnya sudah ada. Hanya saja, masyarakat menilai cara membakar jerami untuk menyiapkan lahan lebih mudah.

"Edukasinya sebenarnya sudah ada, hanya masyarakat itu merasa lebih gampang untuk menyiapkan pengolahan tanah dengan membakar," tuturnya.

"Padahal jerami itu bisa dijadikan media tanam jamur, bisa dijadikan kompos. Ada banyak sebenarnya yang bisa kita lakukan," ujarnya.

Tetapi, kata Ganjar, masyarakat masih saja membakar jerami-jerami di lahan pertanian mereka karena dinilai praktis.

Ganjar menilai edukasi sudah cukup untuk mencegah peristiwa yang sama terulang kembali. Oleh karena itu, pemerintah tidak perlu membuat peraturan khusus terkait pembakaran jerami.

“Saya konsolidasikan di pemerintah untuk kita edukasi. Nggak semengerikan kemudian nanti kita ancam-ancam dengan aturan,” jelasnya.

Baca Juga: Pelaku Pemicu Kebakaran Ilalang Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Brebes Bisa Dipidana

Menurut dia, pemerintah perlu sabar mengedukasi masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Untuk sisi pencegahan, ya kita harus sabar untuk mengedukasi mereka. Kalau dalam beberapa hari masih terjadi, ya kami akan turunkan tim untuk bisa melakukan tindakan,” tegasnya.

Ia meminta bupati maupun wali kota yang wilayahnya dilalui tol untuk siaga dan mendata lahan serta kelompok tani yang berpotensi membakar jerami di lahan mereka.

“Gapoktannya mana, lahannya di mana, yang potensi membakar di mana. Kawan-kawan bupati wali kota yang areanya dilalui tol itu kami minta untuk siaga,” ujarnya.

“Maka dalam beberapa hari ini kami coba dorong untuk komunikasi dengan pengelola tanah ini secara masif,” pungkasnya.

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x