Kompas TV regional kriminal

Pengakuan Ayah Korban Pembunuhan di Bandung: Lapor Polisi Tak Ditanggapi, Harus Ada Kerugian Dulu

Kompas.tv - 11 Mei 2022, 11:16 WIB
pengakuan-ayah-korban-pembunuhan-di-bandung-lapor-polisi-tak-ditanggapi-harus-ada-kerugian-dulu
Ilustrasi korban pembunuhan (Sumber: Kompas.Com/Handout)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Desy Afrianti

BANDUNG, KOMPAS.TV - Seorang ibu muda bernama WS (30), ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya dalam kondisi penuh luka akibat terkena sabetan senjata tajam.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/5), di Kampung Gunung Bentan, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Pelaku diketahui berinisial M, seorang pria berstatus duda yang merupakan tetangga sekaligus memiliki hubungan asmara dengan korban. 

Sebelum perisitiwa itu terjadi, ibu tunggal tersebut sempat mendapat ancaman akan dibunuh oleh pelaku. Hal ini disampaikan ayah korban, Ujang Mimin.

Dari pengakuannya, pelaku kerap datang ke rumah korban dengan menggedor dan mencongkel pintu rumah sambil membawa pisau.

Baca juga: Perempuan 30 Tahun di Bandung Tewas Dibunuh, Sempat Terima Ancaman dan Lapor ke Polisi

Karena risih dan khawatir dengan ancaman pelaku, pihak keluarga pun akhirnya mendatagi Polsek Padalarang untuk melapor dan meminta perlindungan.

Ketika itu, keluarga datang ke kantor polisi bersama Ketua RT dan RW setempat.

"Saya sama adik korban, Ketua RW, dan Ketua RT datang ke Polsek Padalarang pada hari Selasa malam Rabu," kata Ujang, Selasa (10/5/2022), dikutip dari Kompas.com.

Namun, kata dia, permintaan pihak keluarga tidak dikabulkan polisi dengan dalih tak cukup bukti soal ancaman yang dilayangkan oleh pelaku.

"Di Polsek enggak ditanggapi. Kata petugas Polsek harus ada kerugian dulu senilai Rp 2 juta," kata Ujang.

Setelah itu, keluarga Ujang selalu dihantui bayang-bayang ancaman pelaku. Bahkan, WS sampai tidak berani keluar rumah sama sekali karena pelaku masih terus-menerus mengancam.

Hingga lima hari berselang, pelaku berhasil mencuri waktu untuk masuk dan menghabisi nyawa korban.

"Selang lima hari kemudian kejadian. Saya dan istri saya sedang berada di kebun. Anak saya di rumah sendirian," tutur Ujang.

Baca juga: Ini Peran 9 Pelaku Pembegalan terhadap 2 Anggota TNI di Kebayoran Baru

Motif Pelaku

Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan motif pembunuhan tersebut adalah asmara.

Menurutnya, pelaku diduga kesal karena permintaan untuk menikah ditolak oleh WS dan keluarganya.

"Motif pelaku melakukan (pembunuhan) ini, patut diduga karena korban tidak mau diajak menikah sama pelaku," ungkap Imron.

Imron menyampaikan, alasan korban dan keluarganya menolak lantaran pelaku sering membuat resah masyarakat sekitar.

Selain itu, korban kerap mendapat perlakuan tidak mengenakkan oleh pelaku.

Adapun pelaku saat ini masih diburu.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x