Kompas TV regional kriminal

Kronologi Penangkapan Pasutri Penjual Bakso Ayam Tiren di Bantul, Terungkap Setelah 7 Tahun Jualan

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 07:15 WIB
kronologi-penangkapan-pasutri-penjual-bakso-ayam-tiren-di-bantul-terungkap-setelah-7-tahun-jualan
Sepasang suami istri MHS (51) dan AHR (50) warga Jetis Bantul ditangkap polisi karena berjualan bakso berbahan bangkai ayam atau ayam tiren. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sepasang suami istri MHS (51) dan AHR (50) warga Jetis Bantul ditangkap polisi karena berjualan bakso berbahan bangkai ayam atau ayam tiren.

Pasutri asal Bantul itu sudah berjualan bakso ayam tiren selama tujuh tahun atau sejak 2015.

Penjualan bakso ayam tiren di Bantul tersebut terungkap setelah warga melaporkan penemuan ayam tiren siap giling di salah satu tempat penggilingan di Pleret Bantul.

Pemilik tempat penggilingan melaporkan salah satu pelanggan yang menggiling daging ayam tidak segar, berbau, dan berwarna kebiruan.

“Dalam penyelidikan kami menemukan beberapa barang bukti yang kandungannya diteliti Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan Bantul,” ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan dalam konferensi pers Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Pasutri di Bantul yang Jual Bakso Tiren Selama 7 Tahun Edarkan Dagangan ke 3 Pasar Kota Yogyakarta

Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan 18 plastik bakso dengan isi 15 bakso berukuran kecil per plastik, kemudian 9 plastik berisi 5 bakso ukurang sedang dan tiga plastik isi 12 bakso ukuran besar per plastiknya.

Selain itu juga mesin pembuat adonan bakso, genset, timbangan, kompor, tabung gas, dan dua mesin pendingin atau freezer.

Berdasarkan interogasi kepada pasutri asal Bantul yang menjual bakso ayam tiren, satu kilogram ayam tiren dibeli dengan harga Rp 7.000 sampai Rp 8.000. Dalam sehari mereka memproduksi 35 kilorgam daging ayam tiren menjadi 75 kilogram bakso ayam.

Bakso ayam tiren buatan pasutri asal Bantul ini dijual di tiga pasar besar di Kota Yogyakarta yaitu Pasar Demangan, Pasar Kranggan, dan Pasar Giwangan. Keduanya bisa meraup laba hingga Rp 500.000 per hari.

Ihsan sudah memerintahkan anggotanya untuk menarik semua bakso hasil buat tersangka dari pasaran. Bakso ayam tiren itu dijual dengan kemasan plastik tanpa merek.

Baca Juga: Pasutri Asal Bantul Penjual Bakso Ayam Tiren Justru Senang Ditangkap Polisi, Ini Alasannya

Alasan Jaul Bakso Tiren

Kepada wartawan, pasutri asal Bantul penjual bakso ayam tiren itu pun curhat untuk mengeluarkan isi hatinya.

MHS tidak menyangkal sudah memproduksi bakso ayam tiren sejak 2015. Ide itu muncul karena ia melihat harga daging ayam yang melambung tinggi.

“Kami sulit menaikkan harga jual, jadi kami cara akal supaya untung,” ujarnya, Senin (24/1/2022).

MHS merasa menyesal atas perbuatannya dan mengaku bersyukur karena telah ditangkap polisi. Ia sadar perbuatannya salah dan dengan ditangkap polisi, maka ia bisa menghentikan usahanya.

Hal senada juga diungkapkan AHR, istri MHS. Ia senang akhirnya tertangkap polisi karena tidak perlu menjelaskan kepada para tetangga yang selama ini mengecer bakso ayam tiren buatannya.

“Pedagang-pedagang saya bisa berhenti berjualan bakso ini karena tahu saya berhenti memproduksi karena tertangkap,” ucapnya.

Ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang selama ini dirugikan karena tertipu bakso ayam tiren.

Pasangan suami istri asal Bantul penjual bakso ayam tiren itu kini meringkuk di sel tahanan dan dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Baca Juga: 7 Tahun Jualan Bakso Ayam Tiren, Pasutri Bantul Ditangkap Polisi




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x