Kompas TV regional peristiwa

Jokowi Kunjungi Konawe, Jalan Trans Sulawesi yang Rusak Parah Langsung Diperbaiki dalam 2 Hari

Kompas.tv - 27 Desember 2021, 20:00 WIB
jokowi-kunjungi-konawe-jalan-trans-sulawesi-yang-rusak-parah-langsung-diperbaiki-dalam-2-hari
Jalan Trans Sulawesi di Desa Wonua Moringi sedang dilakukan perbaikan dengan pembiayaan dari salah satu perushaan smelter di wilayah itu. Jalan sepanjang 1,5 Km yang rusak berat itu diperbaiki karena akan dikunjungi Presiden Jokowi dalan proses peresmian pabrik smelter milik PT VDNI pada 27 Desember 2021. (Sumber: Kompas TV/Ant/HO-Humas Konawe)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

"Jalan ini kan sementara dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Sultra, jadi berdebu. Tapi karena sudah dibeton, sama perusahaan pasti sangat membantu kami masyarakat yang memang tinggal di depan jalan," katanya.

Baca Juga: Resmi, Harga LPG Nonsubsidi Bright Gas 5,5 Kg, 12 Kg, dan Elpiji 12 Kg Naik Ini Rinciannya!

Perlu diketahui, perbaikan jalan itu selesai dalam dua hari saja. Warganet, terutama yang berasal dari Sulawesi pun ramai membicarakan dan memuji cepatnya waktu pengerjaan jalan itu.

"Percepatan jalan beton oleh perusahaan smelter terbesar di Sultra itu karena hari ini ada kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi itu sekaligus meresmikan pabrik smelter di Morosi Kabupaten Konawe," ujar Jalimin, salah satu karyawan di perusahaan itu.

Jokowi Berkunjung ke Konawe

Perlu diketahui, Presiden Jokowi datang ke Konawe, Sultra salah satunya untuk meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih nikel menjadi feronikel.

Smelter ini memiliki kapasitas produksi lebih dari 1 juta ton per tahun. Jokowi menyebut, hal ini akan mendorong hilirisasi nikel.

“Hari ini kita melihat segera, akan kita resmikan smelter yang menghasilkan feronikel. Bayangkan, kalau kita hanya ekspornya dengan bahan mentah,” kata Presiden Jokowi dalam peresmian pabrik tersebut di Sulawesi Tenggara.

Presiden menuturkan nilai tambah nikel yang dihasilkan dari smelter tersebut meningkat hingga 14 kali lipat dibanding bahan mentah bijih nikel.

“Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini akan memberi nilai tambahnya meningkat 14 kali,” kata Presiden.

Baca Juga: Setelah Nikel, Jokowi Akan Setop Ekspor Bauksit dan Tembaga Mentah



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x