Kompas TV regional hukum

Jokowi Perintahkan Gigit Siapa Pun yang Terbukti Melakukan Tindak Kejahatan Tanpa Pandang Bulu

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 15:57 WIB
jokowi-perintahkan-gigit-siapa-pun-yang-terbukti-melakukan-tindak-kejahatan-tanpa-pandang-bulu
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12). (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

Baca Juga: Jokowi Ungkap Siapa yang Perintahkan Mural Mirip Dirinya Dihapus: Nggak Mungkin Kapolri juga Kapolda

Berdasarkan laporan Indeks Demokrasi 2020 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dengan skor 6.3. 

Meski peringkat Indonesia masih tetap sama dengan tahun sebelumnya, namun skor tersebut menurun dari sebelumnya 6.48.

Skor tersebut merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam 14 tahun terakhir. Karena itu, Indonesia kemudian dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi cacat.

"Karena ini persepsi lagi, dilihat oleh masyarakat, sekali lagi ini persepsi. Sedikit-sedikit ditangkap, oleh sebab itu pendekatan harus persuasif dan dialogis, persuasif dan dialog," kata Presiden Jokowi.

Jokowi menyebutkan contoh menurunnya kebebasan berpendapat karena adanya penghapusan mural yang mengkritik dirinya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Beberkan Alasan Kebijakan Covid-19 di Indonesia Sering Berganti, Jokowi: Virusnya Aja Berubah-ubah

"Contoh kecil-kecil saja, mural dihapus. Saya cek di lapangan, nyatanya dihapus,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Karena penghapusan mural itu, Jokowi mengatakan dirinya dinilai terlalu berlebihan karena dianggap mempermasalahkan hal-hal kecil.

Padahal, kata Jokowi, dirinya tidak mempermasalahkan hal-hal tersebut. Terlebih, Jokowi menyebut dirinya sudah biasa dihina dan dicaci maki

"Saya datang ke sebuah daerah ada mural dihapus, ramai, wah Presiden yo urukan? Urusan mural, oh urusan mural saja ngapain sih? Wong saya dihina, saya dimaki-maki, difitnah udah biasa, ada mural saja takut, ngapain?" ucap Jokowi.

Karena itulah, Jokowi meminta kepada aparat agar membedakan antara kritik yang membangun dan kritik yang mengganggu ketertiban masyarakat.

Baca Juga: 10 Ruas Jalan di Kota Bandung Ini Akan Ditutup pada Malam Tahun Baru, Ini Daftarnya

"Baca ini hati-hati. Ini kebebasan berpendapat, tapi kalau menyebabkan ketertiban masyarakat di daerah menjadi terganggu, beda soal. Sehingga saya mengapresiasi di balik Kapolri membuat lomba mural dan saya kira hasilnya positif," kata Jokowi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x