Kompas TV regional berita daerah

Kisah Warga Binaan Lapas Sleman Budidaya Ayam Ketawa, Telur Dijual ke Petugas dan Tamu

Kompas.tv - 18 November 2021, 15:46 WIB
kisah-warga-binaan-lapas-sleman-budidaya-ayam-ketawa-telur-dijual-ke-petugas-dan-tamu
Mahasiswa UGM melatih warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sleman beternak ayam ketawa (Sumber: dok. humas UGM)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Iman Firdaus

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Mahasiswa UGM melatih warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sleman beternak ayam ketawa. Mereka adalah dua mahasiswa Fakultas Peternakan UGM Dio Fico Felsidan Diatmono dan Briantoro Imam Sudrajat serta dua orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  Anisya Ratna Komalasari dan Shita Al-Addawiyah Lampart di bawah bimbingan dosen Chusnul Hanim.

Menurut Dio, pelatihan kepada warga binaan Lapas Sleman ini untuk meningkatkan kapasitas warga binaan dan menambah aktivitas selama menyelesaikan masa hukuman. Pelatihan beternak ayam bahagia ini memakai ayam petelur dengan Strain Lohman Brown.

“Pemeliharaan ayam ketawa ini cocok untuk dilaksanakan di lapas kelas IIB Sleman karena dapat memanfaatkan kembali kandang yang terbengkalai di Kampung Asimilasi dengan melakukan sedikit perbaikan dan modifikasi,” ujarnya, Rabu (17/11/2021).

Baca Juga: Pemkab Jember Kirim 2000 Ton Jagung ke Blitar untuk Pakan Ternak Ayam

Ayam ketawa dipilih karena memiliki ketahanan dan kemampuan adaptasi yang baik. Dalam proses beternak ini, ayam dipelihara pada umur pullet 18 minggu dan sudah mulai bertelur pada umur 20 minggu.

Perawatan ayam juga mudah, yaitu cukup dengan rutin memberikan pakan yang telah diformulasikan dengan nutrisi yang baik sebanyak dua kali sehari dan juga menjaga kebersihan kandang.

Program yang diinisiasi sejak Juni 2021 lalu ini mengusung konsep umbaran dalam  beternak ayam ketawa yang mengedepankan prinsip animal welfare atau kesejahteraan hewan sehingga ayam dapat mengekspresikan dirinya dan tidak mudah stres.

Mahasiswa UGM ini menilai konsep beternak ayam bahagia lebih efektif dan efisien karena modal awal pemeliharaan yang terjangkau dan telur yang dihasilkan lebih sehat dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Warga binaan lapas Sleman pun mulai beternak secara mandiri. Ayam yang dipelihara telah bertelur dan produktivitasnya meningkat.

Produk telur mulai dijual kepada petugas lapas dan tamu yang berkunjung. Hasil penjualan telur digunakan untuk memenuhi biaya pakan dan perawatan.

Dio bersama kawan-kawannya juga sedang menghubungkan warga binaan lapas dengan Plaza Agro Fakultas Peternakan UGM sebagai tempat untuk memasarkan telur. Selain itu, Dio juga memberikan training of trainer kepada petugas Lapas yang telah mengikuti pelatihan ini agar dapat menjadi fasilitator bagi warga binaan lainnya.

Baca Juga: Peternak Ayam Petelur Menangis di Hadapan Mensos Risma

Sementara, Kepala Lapas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sleman Kusnan berharap pendampingan yang diberikan oleh tim mahasiswa UGM diharapkan dapat menularkan pengetahuan budidaya ayam ketawa dan membuat terobosan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x