Kompas TV regional hukum

Sidang Kasus Sate Sianida Bantul, Begini Kondisi Anak Ojol setelah Konsumsi Sate Beracun

Kompas.tv - 25 Oktober 2021, 19:23 WIB
sidang-kasus-sate-sianida-bantul-begini-kondisi-anak-ojol-setelah-konsumsi-sate-beracun
Berkas kasus sate sianida di Bantul dengan tersangka Nani Apriliani (25) dilimpahkan ke Kejaksaaan Negeri (Kejari) Bantul, Rabu (25/8/2021). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sidang lanjutan kasus sate sianida digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Senin (25/10/2021). Dalam sidang kasus yang menewaskan anak ojek online (ojol) di Bantul bernama Naba Faiz (10) ini terungkap kondisi korban setelah mengonsumsi sate beracun.

Menurut Hari Waluyo dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta, ada enam sampel yang dikirim setelah kejadian itu, yakni sate lontong bumbu campur, snack pastel, semar mendem, wajik, bumbu sate, dan sate tanpa bumbu. Selain menjalani pemeriksaan mikrobiologi, keenam sampel itu diuji kimia.

“Enam sampel dilakukan pemeriksaan fosfor dan sianida, seluruh sampel negatif fosfor,” ujar Hari yang menjadi saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kasus sate sianida Bantul.

Baca Juga: Sambil Menangis, Terdakwa Kasus Sate Sianida Bantul Ungkapkan Perasaan kepada Aiptu Tomi

Untuk pemeriksaan sianida, ada dua sampel yang mengandung sianida yaitu sampel sate lontong bumbu campur dan bumbu sate. Sedangkan pada sate tanpa bumbu, tidak terdeteksi adanya sianida.  

Hari mengatakan dia hanya bertugas memastikan kandungan sianida, sementara terkait kadar sianida dalam sampel itu tidak bisa dipastikan karena harus melalui pemeriksaan lanjutan.

Meskipun demikian, ia meyakini kadar sianida dalam sampel makanan itu cukup tinggi karena baunya menyengat.

Saksi lain yang dihadirkan dalam persidangan itu adalah Tyas Pramitasari seorang dokter di RS Kota Yogyakarta yang menangani korban keracunan.

Naba Faiz dibawa orang tuanya ke IGD RS Kota Yogyakarta pada 25 April 2021 pada pukul 17.59 WIB.

“Saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar, nafas tersengal, dan ada busa di sekitar mulut, nadi leher lemah, dan nadi di tangan dan kaki tidak terasa,” ucap Tyas.

Upaya medis juga sudah dilakukan seperti melakukan resusitasi jantung paru. Namun pada pukul 18.47 WIB atau 48 menit dari perawatan, nyawa Naba tak tertolong dan meninggal dunia.

Dari tanda-tanda fisik seperti mulut berbusa, mulut kebiru-biruan dan kuku tangan serta kuku kaki juga kebiru-biruan menjadi indikasi mati lemas kekurangan oksigen karena mekanis atau kimia.

Penyebab mekanis sepert penyumbatan jalan napas dan penyebab kimia bisa disebabkan karena pasien sudah menelan atau menghirup zat kimia.

Baca Juga: Asmara Tomi dan Nani Apriliani Berujung Sate Sianida di Bantul, Begini Kisahnya

Kasus sate sianida Bantul menyeret nama Nani Apriliani (25) sebagai terdakwa. Naba menjadi korban salah sasaran karena semula terdakwa diduga mengirimkan paket sate dengan bumbu dicampur sianida itu untuk Tomi Astanto.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Advertorial

Madiun Maju Mendunia | VVIP

27 April 2024, 15:37 WIB

Close Ads x