Kompas TV regional budaya

Festival Anak Bajang Digelar Hybrid, Ajak Publik Berpengharapan Akan Dunia yang Lebih Baik

Kompas.tv - 29 September 2021, 15:25 WIB
festival-anak-bajang-digelar-hybrid-ajak-publik-berpengharapan-akan-dunia-yang-lebih-baik
Museum Anak Bajang menggelar Festival Anak Bajang di Omah Petroek, Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman Senin (27/9/2021).  (Sumber: istimewa)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Museum Anak Bajang menggelar Festival Anak Bajang di Omah Petroek, Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman Senin (27/9/2021). 

Mengingat saat ini Tanah Air masih dalam situasi pandemi Covid-19, Festival Anak Bajang pun diselenggarakan secara hybrid (online dan offline terbatas).

Adapun Festival Anak Bajang bertujuan untuk menghadirkan harapan, di mana porakporandanya infrastruktur sosial, kesehatan dan ekonomi akibat pandemi, bukanlah akhir dari kehidupan. 

Selain itu, ambruknya sistem kekebalan tubuh manusia karena virus corona, justru menantang sistem kekebalan yang lebih kuat.

"Festival Anak Bajang mau menegaskan bahwa di balik bencana pandemi, ada simpul-simpul baru kehidupan. Ada solidaritas dan kejenakaan yang tumbuh sebagai kunci untuk keluar dari semua persoalan," kata pihak Panitia Festival Anak Bajang melalui keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.TV, Rabu (29/9/2021). 

Terdapat tiga pesan pokok yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam festival tersebut.

Pertama, Festival Anak Bajang membuka kembali harapan akan ruang ekspresi bagi para seniman dan pekerja budaya, meskipun masih sangat terbatas akibat pembatasan protokol kesehatan (PPKM) Akibat pandemi.

Mengingat saat ini banyak orang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan. Di antara yang paling terdampak pandemi adalah para seniman dan pekerja budaya. Mereka kehilangan ruang ekspresi.

Kedua, Festival Anak Bajang mengajak semua pihak, lebih-lebih para pekerja media, untuk tetap tangguh dalam menyebarkan optimisme.

Baca Juga: Sensasi Baru Bermain Gamelan Robot di Yogyakarta Gamelan Festival ke-26

Festival Anak Bajang dilandasi keyakinan bahwa harapan akan dunia yang lebih baik, dunia yang keluar dari buruk-rupanya pandemi, harus diwartakan agar menjadi keceriaan bersama. Jurnalistik menjadi ujung tombak penyebaran harapan dan keceriaan itu.

Ketiga, Festival Anak Bajang menghadirkan sosok “Anak Bajang” sebagai sumber belajar, yakni dalam menerima keadaan, hidup sederhana, bersolidaritas dan terus memberi meski keadaan terbatas.

Festival Anak Bajang mau menggambarkan sebuah proses belajar secara merdeka. Juga belajar untuk merdeka dari semua hambatan dan keterbatasan. Festival ini merupakan langkah awal Museum Anak Bajang dalam mendukung program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sebagai informasi, “Anak Bajang" merupakan sosok pewayangan yang menjadi tokoh dalam novel Anak Bajang Menggiring Angin (1981) karya Sindhunata.

Pihak panitia menuturkan "Anak Bajang" sangat tepat disebut sebagai representasi buruk-rupanya dunia saat ini. Dunia yang ditelanjangi pandemi, tetapi sekaligus dunia yang penuh harapan akan solidaritas menuju keceriaan baru.

"Anak Bajang adalah gambaran dunia yang buruk rupa, tetapi penuh harapan. Meskipun disingkirkan dan diabaikan karena buruk-rupanya, Anak Bajang menghadirkan keceriaan di tengah situasi putus asa. Anak Bajang selalu berikhtiar mencapai kesempurnaan," ujar pihak panitia. 

Festival ini terdiri dari enam rangkaian acara yakni diawali dengan peresmian Museum Anak Bajang oleh Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbudristek, perayaan 40 tahun Anak Bajang Menggiring Angin, ditandai dengan peluncuran edisi cetak-ulang.

Selanjutnya peluncuran cerita bersambung Anak Bajang Mengayun Bulan, pameran lukisan "Sukrosono" oleh Susilo Budi, pentas tari oleh sanggar tari Bambang Paningron, terkahir yakni pementasan wayang Sumantri Ngenger oleh Ki Purwoko.

Baca Juga: Wayang Kreasul Buatan Sapto Raharjo Hiasi Panggung Konser Yogyakarta Gamelan Festival ke-26




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x