Kompas TV regional viral

Viral Rekaman CCTV Penembakan Anjing di Malang, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kompas.tv - 28 Agustus 2021, 07:15 WIB
viral-rekaman-cctv-penembakan-anjing-di-malang-polisi-lakukan-penyelidikan
Tangkapan layar video viral anjing ditembak pakai senapan angin. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

MALANG, KOMPAS.TV  - Sebuah video yang merekam detik-detik penembakan anjing oleh seseorang dengan menggunakan senapan angin viral di media sosial.

Dalam video yang beredar dijelaskan kejadian tersebut terjadi di daerah Bukit Dieng, Malang, Jawa Timur.

Diunggah oleh akun Instagram @christian_joshuapale, Kamis (26/8/2021) rekaman tersebut sudah ditonton lebih dari 12 ribu kali.

Rekaman CCTV tersebut memperlihatkan anjing yang berada di depan rumah seorang warga.

Tiba-tiba muncullah seseorang mendekati hewan berkaki empat itu.

Sembari membawa senapan angin, orang tersebut mengarahkan senapannya lalu menembaknya.

Baca Juga: Viral! Pemuda Mendaki Gunung Lawu Saat PPKM Dapat Kecaman dari Netizen

Anjing itu seketika tersungkur dan pelaku langsung meninggalkan lokasi.

Seseorang lain lantas muncul dan menyeret bangkai tersebut.

Polisi lakukan penyelidikan

Kepala Saturan Reserse dan Kriminal Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudho Riambodo mengungkapkan pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait video viral itu.

"Kita coba dalami perkara itu dan kami dari Ospnal (Bidang operasional) sudah melakukan penyelidikan. Semoga ada hasil baik dan segera kita tindaklanjuti," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/08/2021).

Meski belum menerima laporan dari penembakan anjing itu, pihaknya sudah melakukan penyeldikan.

Baca Juga: Adik Aming, Bocah yang Viral Serukan Pentingnya Bermasker Meninggal

Tinton menjelaskan timnya bahkan sudah datang ke lokasi untuk melakukan penyeldiikan.

Terkait hasil penyelidikan, Tinton belum bisa menjelaskan lebih lanjut tentang orang yang menembak mati anjing itu dan masih mendalami informasi.

"Saya tidak bisa menjawab info-info tersebut. Karena info yang masuk ke kami juga banyak sekali. Harus kita dalami satu per satu untuk membuktikan kebenarannya," katanya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x