Kompas TV regional peristiwa

Jenderal Bintang 2 Lapor Polisi Dianiaya Warga Garut, TNI AU Pastikan Korban Perwira Aktif

Kompas.tv - 24 Agustus 2021, 06:03 WIB
jenderal-bintang-2-lapor-polisi-dianiaya-warga-garut-tni-au-pastikan-korban-perwira-aktif
Ilustrasi penganiayaan. (Sumber: Kompas.com/ALWI)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

Namun, portal sebenarnya masih bisa dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, bahkan truk engkel pengangkut sayuran.

Ketika warga menolak untuk membongkarnya. Warga juga mempertanyakan mengenai izin dari pemerintah desa untuk membongkar patok tersebut.

Ditanya demikian, kata Oban, pria yang mengaku jenderal bintang 2 itu marah dan mengancam warga sambil mengacungkan golok dan meminta warga menghadirkan kepala desa.

"Karena katanya, 'jangankan kepala desa, bupati, atau gubernur sekalipun bisa ia berhentikan dari jabatannya saat itu juga'," kata Oban menirukan perkataan YIS saat itu.

Baca Juga: Kehebatan Pasukan Elite TNI Evakuasi WNI di Afghanistan Bikin KASAU Bangga

Karena merasa takut akhirnya warga yang ada di sana pun menuruti perintah YIS. 

YIS, kata Oban, kemudian membawa patok besi itu menggunakan mobilnya menuju Kampung Sangiang Lawang, Desa Parakan.

Oban mengatakan, kejadian tersebut rupanya menyulut emosi warga. Akhirnya sekitar 150 orang berangkat menyusul YIS.

Mereka mempertanyakan sikap dan tindakan YIS yang mengancam warga dan membongkar patok.

"Namun, kedatangan warga tersebut disambut dengan kata-kata mencemooh, dengan mempertanyakan mau apa pada datang, 'apakah untuk melakukan tindakan kriminal', sambil mengacungkan kembali golok yang dipegangnya," kata Oban.

Baca Juga: Bocah Korban Penganiayaan Anggota TNI di Rote Ndao Masih Mengeluh Sakit di Pipi

Hal itulah, kata Oban, yang kemudian semakin memicu kemarahan warga, sehingga terpancing emosinya dan melakukan tindakan pemukulan. 

YIS kemudian diselamatkan oleh dua aparatur Desa Sukalaksana yang datang bersama petugas dari Polsek Samarang.

Setelah dimediasi oleh perangkat desa dan Polsek Samarang, kata Oban, YIS dan warga akhirnya bisa saling memaafkan. 

Namun, pada malam harinya, YIS ternyata pulang ke Bandung dan membuat pengaduan penganiayaan ke Polda Jabar.

"Untuk itu, saya sebagai kepala desa dan mewakili seluruh warga, sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak terkait, yang mampu melihat situasi serta kondisi yang dihadapi dengan lebih jernih, adil, serta bijaksana," ujar Oban.

Baca Juga: Bahar bin Smith Ribut dengan Ryan Jombang di Lapas, Disebut Ada Dugaan Penganiayaan

Oban juga berharap persoalan ini dapat selesai dengan baik. 

"Kami mengharapkan keadilan dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya, sehingga masyarakat akan mendapatkan rasa aman dan terlindungi dalam segala kondisi yang dihadapi," kata Oban.



Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x