Kompas TV regional berita daerah

Pengamat: Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Eman-Eman Dibongkar Jika Hanya Kerena Road Bike

Kompas.tv - 17 Juni 2021, 10:06 WIB
pengamat-jalur-sepeda-sudirman-thamrin-eman-eman-dibongkar-jika-hanya-kerena-road-bike
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa pesepeda saat meninjau proyek pembatas jalur sepeda sepanjang 11,2 kilometer dari Sudirman-Thamrin, Sabtu (27/2/2021). (Sumber: Instagram Anies Baswedan)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan mubazir jika beton yang sudah dipasang sepanjang jalur Sudirman-Thamrin kembali dibongkor.

Jalur sepeda permanen yang telah menelan dana 28 miliar, kata Djoko, eman-eman kalau dibongkar lagi.

Djoko sendiri menyesalkan isu pembongkaran jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Ia menganggap jalur sepeda terproteksi itu sangat berguna bagi warga yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

Terlebih bagi warga yang bekerja di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. "Dengan jalur sepeda yang terlindungi, akan menjamin keselamatan pesepeda," katanya dilansir dari Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: Pemprov DKI Belum Bisa Penuhi Rekomendasi Kapolri agar Jalur Sepeda di Sudirman-Thamrin Dibongkar

Kata Djoko, dalih usul pembongkaran itu hanya karena keluhan pengguna road bike. Ia menyadari banyak keluhan dari pesepeda tipe road bike. Selama ini, banyak dari mereka enggan menggunakan jalur itu karena dinilai terlalu kecil.

Kendati begitu, Djoko menilai hal itu harusnya tak menjadi alasan untuk membongkar jalur sepeda yang sudah dibangun dengan dana tak sedikit.

"Sebaiknya tidak dibongkar hanya karena road bike dapat halangan," katanya.

Dari itu, Djoko menyarankan pesepeda road bike tidak lagi menggunakan jalur Sudirman-Thamrin jika keberatan menggunakan jalur sepeda permanen.

Kata dia, harus ada jalur khusus yang tak bercampur dengan kendaraan bermotor agar pesepeda road bike bisa berolahraga dengan aman dan nyaman.

"Sebaiknya menggunakan Velodrome Rawamangun atau Sirkuit Sentul," ujarnya.

Ketimbang jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin dibongkar, Djoko justru menyarankan jalur sepeda permanen ditambah.

"Sebenarnya bisa dipilih pembatas yang lebih murah, sehingga bisa dapatkan jalur terlindungi yang lebih panjang lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Setuju Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Dibongkar, Kapolri: Kami Cari Formula yang Pas!

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengusulkan kepada Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Prabowo untuk mengkaji ulang bahkan membongkar jalur sepeda permanen yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman dan M.H. Thamrin, Jakarta.

Ia mengaku tidak ingin ada isu tentang diskriminasi antara pengguna jalan, bahkan antara pengguna sepeda jenis lainnya seperti road bike atau sepeda lipat.

"Jangan sampai nanti jalur permanen semua pelaku hobi motor bikin minta juga kepada pemerintah jalur motor khusus kaya Harley dan superbike," kata Sahroni dalam rapat Komisi III dengan Kapolri, Rabu (16/6/2021).

Sahroni bilang, kiranya Kapolri dengan jajarannya terutama ada korlantas untuk menyikapi jalur permanen Sudirman-Thamrin.

"Mohon dikaji ulang. Bila perlu dibongkar dan semua pelaku jalan bisa menggunakan jalan tersebut. Bilamana ada risiko ditanggung masing-masing di jalan yang ada di Sudirman-Thamrin," tambahnya.

Baca Juga: Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Diminta untuk Dibongkar, Wagub DKI: Kami Terima Semua Masukan



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x