Kompas TV regional peristiwa

Viral Video Pengendara Nekat Menjebol Pagar Pembatas Jembatan Suramadu Demi Hindari Tes Swab Massal

Kompas.tv - 7 Juni 2021, 14:11 WIB
viral-video-pengendara-nekat-menjebol-pagar-pembatas-jembatan-suramadu-demi-hindari-tes-swab-massal
Antrean pengendara roda 2 menumpuk di Jembatan Suramadu sisi Surabaya saat hendak masuk Ke Surabaya dan berani menjebol pagar pembatas Jemabatan Suramadu agar bisa lolos dari tes swab Antigen di Pos Penyekatan Suramadu, Minggu (6/6/2021). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

SURABAYA, KOMPAS.TV - Sebuah video memperlihatkan ratusan pengendara baik roda dua maupun roda empat menumpuk di Jembatan Suramadu. Video tersebut viral setelah diunggah ke media sosial.

Dalam video itu, tampak ratusan pengendara nekat menjebol pagar pembatas Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Baca Juga: Sempat Ditutup, IGD RSUD Bangkalan Kembali Beroperasi

Rupanya, mereka nekat melakukan demikian karena ingin menghindari tes swab antigen secara massal yang digelar Pemerintah Kota Surabaya di Pos Penyekatan Suramadu sisi Surabaya.

Dalam video berdurasi 26 detik itu, terdengar suara warga menggunakan bahasa Madura tengah merekam aktivitas pengendara roda dua yang melintas melewati jalur tikus.

Ini terjadi setelah mereka berhasil menjebol pagar pembatas Jembatan Suramadu.

"Demi Lok tes swab ajebol, Reng Madurenah ajebol jeh, ajebol. Ayo, ayo cepatan mas, niser mas, niser toreh (Demi tidak tes swab menjebol, orang Maduranya menjebol pagar pembatas. Ayo, ayo cepetan, Mas, kasihan, ayo)," kata orang yang diduga merekam video tersebut, Senin (7/6/2021).

Baca Juga: Dinkes Bangkalan Tunjuk 8 RS di Surabaya Jadi Tempat Rujukan Pasien Covid-19

Video itu juga menyebar di berbagai platform media sosial, terutama di aplikasi pesan WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Menanggapi peristuwa itu, Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Eko Adi Wibowo, membenarkan video tersebut.

Menurut Wibowo, kejadian itu dilakukan oleh pengendara roda dua dari arah Bangkalan ke Surabaya pada Minggu (6/6/2021).

Saat itu, Pemkot Surabaya bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak memang menggelar swab massal di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

"Itu memang dijebol oleh pengemudi, posisi itu sisi Surabaya di sebelah timur jembatan yang dijebol," kata Wibowo dikutip dari Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Madura Masuk Surabaya Wajib Swab Antigen

Wibowo juga mendapatkan informasi dari pengemudi arah Surabaya bahwa pengendara roda empat juga berani membuka rantai pembatas di bentang tengah Jembatan Suramadu agar bisa putar balik.

"Bukan cuma di situ, tapi di tengah juga jebol rantai, dicopot di bentang tengah tiangnya. Itu dicabut juga, itu laporan dari pengemudi juga," ujar dia.

Setelah mengetahui hal tersebut, Wibowo langsung menugaskan personelnya untuk mengatasi dan mengirim petugas supaya berjaga di sana.

"Personel Brimob dan Satpol PP langsung kami geser ke titik itu agar tidak bocor dan jebol," ucap dia.

Menurut Wibowo, warga berani menjebol pagar pembatas itu lantaran situasi sudah macet dan kendaraan sudah menumpuk di Jembatan Suramadu.

Baca Juga: Covid-19 Bangkalan Meningkat, Jembatan Suramadu Disekat

Di sisi lain, ada keterbatasan petugas yang memantau arus lalu lintas di sana, sehingga aksi warga menjebol pagar pembatas luput dari pantauan polisi.

"Keterbatasan personel. Padahal pengerahan kemarin, petugas personel yang ada di lapangan sekitar 90 orang, namun tahu sendiri situasi kemarin seperti itu," ucap dia. 

Seperti diketahui, kondisi kemacetan pengendara roda dua dan empat terjadi di Jembatan Suramadu sejak Minggu (6/6/2021).

Antrean kendaraan terjadi di jalur sepeda motor dan mobil karena ada aktivitas penyekatan di sisi Surabaya serta dilakukan tes swab antigen oleh Pemkot Surabaya.

Bahkan, kemacetan terjadi sepanjang 4,5 kilometer di badan Jembatan Suramadu.

Baca Juga: ASN di Kudus yang Positif Covid-19 Dikarantina di Asrama Haji Donohudan Boyolali

"Perintah pak wali kota agar dilakukan swab antigen tanpa terkecuali, semalam kita sampai jam 2 dini hari," tutur Wibowo.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x